Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengatakan akan mengatur tata niaga dan distribusi daging ayam ras dari Kabupaten Bengkayang untuk menekan harga yang terus naik.

"Harga daging ayam ini tinggi, salah satunya karena rantai distribusi yang panjang sehingga perlu diatur dan ditata oleh pemerintah," ujarnya di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan saat diskusi dengan pedagang di Kabupaten Bengkayang, harga daging ayam ras Rp50. 000 per kilogram, padahal daerah itu merupakan sentra produksi daging ayam ras di Provinsi Kalbar.

“Saya mendapat informasi di pusat produksi daging ayam ras saja harga daging dijual Rp50 ribu per kilogram maka kita perlu melihat lagi tata kelolanya," katanya.

Gubernur mengatakan dari informasi yang diperoleh di lapangan, daging ayam produksi dari Bengkayang terlebih dahulu dipasarkan Kota Pontianak lalu dipasarkan dan dijual lagi di Kabupaten Bengkayang.

Praktik ini kata dia mengakibatkan biaya kirim meningkat sehingga berimbas pada harga daging ayam yang dijual ke masyarakat cukup tinggi. Sementara harga daging ayam ras yang dijual di pasar Kota Pontianak berkisar Rp30.000 hingga Rp33.000 per kilogram.

“Ternyata oleh produsen daging ayam, produk mereka dijual ke Kota Pontianak lalu dari Kota Pontianak kembali ke Bengkayang. Ongkos angkut saja sudah Rp20 ribu satu boks isi 14 ekor ayam, jadi wajar harga di Bengkayang ini tinggi,” katanya.

Ke depan kata gubernur, pemasaran akan dilakukan dengan mengatur kuota khusus yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Bengkayang. Setelah kuota dipenuhi maka produksi dapat dipasarkan ke luar daerah.

“Kita atur bagaimana caranya produsen itu bisa membagi kuota ada yang langsung ke Bengkayang atau Singkawang tidak langsung dibawa ke Kota Pontianak karena salah satu produsen ini justru tempatnya ada di Bengkayang,” ucapnya.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023