Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat mengatakan peranan penting para guru penggerak dan guru penggerak rekognisi dalam mempercepat pemahaman tenaga pendidik di daerah itu terhadap Kurikulum Merdeka Belajar.
Ia mengatakan guru penggerak dan guru penggerak rekognisi adalah para guru yang siap menggerakkan penerapan Kurikulum Mereka Belajar di daerah setempat."Mereka akan berbagi praktik baik kepada seluruh guru yang ada di Kabupaten Kubu Raya dan bagi Dinas Pendidikan, serta Pemkab Kubu Raya mereka adalah suplemen pendidik. Itu akan memberi peluang kepada guru-guru di Kubu Raya untuk semakin cepat memahami Merdeka Belajar sehingga Kurikulum Merdeka itu dapat dilaksanakan dengan mantap," kata Kepala Dinas Pendidikan Kubu Raya M Ayub di Pontianak, Selasa.
Ia menyebut untuk angkatan ke depan terdapat 60 lebih calon guru penggerak yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan. Jumlah guru penggerak di daerah tersebut bisa mencapai 200 orang.
Baca juga: Bupati Muda akui keberhasilan program guru penggerak
Ketika ditanya mengenai guru penggerak rekognisi, ia menjelaskan, pada mulanya mereka para guru di Kubu Raya yang sudah berstatus secara keilmuan melampaui guru penggerak sehingga menjadikan mereka sebagai pendamping guru penggerak.
"Jadi dalam regulasi, guru penggerak rekognisi dapat menunjang kesempatan karier bagi para guru untuk menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, maka mereka menjadi pendamping guru penggerak," kata Ayub.
"Jadi dalam regulasi, guru penggerak rekognisi dapat menunjang kesempatan karier bagi para guru untuk menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, maka mereka menjadi pendamping guru penggerak," kata Ayub.
Guru penggerak rekognisi, katanya, para guru berasal dari beberapa kecamatan di Kubu Raya yang sebelumnya telah terpilih sebagai guru penggerak.
Baca juga: Menteri Nadiem peringati Hari Guru Nasional bersama 7.500 guru
Baca juga: Menteri Nadiem peringati Hari Guru Nasional bersama 7.500 guru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024