Bupati Ketapang, Martin Rantan membuka Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Ketapang tahun 2024 di  Ketapang, Rabu. Ia pun mengungkapkan bahwa Ketapang masuk peringkat ketiga terendah dari empat belas kabupaten/kota di Kalimantan Barat (Kalbar).

"Bersumber dari e-PPGBM 2023, angka prevalensi balita stunting di Ketapang di angka 19,04 persen. Angka ini turun sebanyak 4,56 persen dibanding tahun 2022 sebanyak 23,6 pesen," ungkap Bupati.

Ia menegaskan, sebab itu masih perlu kerjasama dan kerja keras untuk mencapai angka 14 persen. "Pencapaian target pembangunan kesehatan melalui upaya penurunan stunting merupakan investasi utama dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing," ucap Bupatk.

Bupati mengungkapkan, berdasarkan hasil SSGI tahun 2019 menunjukkan ada 13 provinsi masuk dalam kategori angka stunting tertinggi dan Kalbar salah satunya. "Namun dalam hal ini, Ketapang masuk peringkat ketiga terendah dari empat belas Kabupaten/kota di Kalbat," jelasnya.

Bupati juga mengatakan bahwa menurut peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 juga telah menetap lima strategi nasional dalam percepatan penurunan Stunting. "Saya minta semua berkomitmen dan berkontribusi mendukung kelancaran percepatan penurunan stunting sehingga mencapai target sesuai yang kita harapkan," tegasnya.

Pewarta: Subandi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024