Pj Gubernur Kalimatan Barat (Kalbar), Harisson mengajak para pemuda di daerah tersebut untuk mengambil bagian dalam mencegah stunting, dengan ikut mensosialisasi maupun terlibat langsung dalam upaya pencegahan anak yang mengalami kekerdilan itu dengan pembekalan dini sebelum pernikahan.

"Saya memberikan apresiasi atas inisiatif dan usaha dari para pemuda yang ingin terlibat dalam penurunan angka stunting di Kalbar. Tanggung jawab ini adalah milik semua pihak melalui aksi nyata baik dari remaja putri, balita, bahkan orang tua," kata Harisson di Pontianak, Selasa.

Dia menjelaskan, peran pemuda tidak harus mengeluarkan dana sendiri karena mereka masih dibiayai oleh orang tuanya, jadi diharapkan lebih banyak promosi agar ibu hamil dan remaja putri menjalani pola hidup sehat dengan pola makan yang sehat untuk mencegah stunting.

"Pemuda juga bisa mendidik ibu-ibu yang memiliki bayi, terutama dalam mempromosikan pola asupan anak guna mencegah stunting," tuturnya.

Lebih lanjut, Harisson mengajak seluruh pemuda Kalimantan Barat untuk ikut serta dalam memberikan edukasi dan ambil bagian dalam aksi nyata menurunkan angka stunting.

"Mari kepada para pemuda se-Kalimantan Barat, ayo turut serta menjadi bagian dalam aksi nyata menurunkan angka stunting di Kalimantan Barat dengan bergabung sebagai Kakak Asuh Stunting (KATING) untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat sekaligus Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, menyampaikan bahwa angka stunting di Kalimantan Barat telah mengalami penurunan dari tahun ke tahun, namun upaya percepatan penurunan angka stunting masih diperlukan.

"Tidak cukup hanya peran pemerintah saja, tapi kita semua harus terlibat. Di luar program pemerintah yang sudah berjalan, kami di TP PKK telah mencanangkan program Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) Stunting untuk membantu pembiayaan keluarga kurang mampu yang rentan terhadap masalah stunting," katanya.

Selain peran orang tua asuh, Windy juga mengajak seluruh komunitas pemuda untuk peduli dalam upaya menurunkan angka stunting di Kalimantan Barat.

"Tidak cukup hanya orang tua asuh saja, kita juga butuh peran dari pemuda dan komunitas. Para pemuda dan aktivis komunitas, di sektor apapun, penting untuk berpartisipasi konkret dalam membantu memberikan solusi cepat untuk menyelesaikan masalah stunting. Pemuda juga bisa berperan sebagai Kakak Asuh Stunting (KATING)," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024