Pemerintah Kota Singkawang Kalimantan Barat berencana membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) guna memenuhi kebutuhan pelanggan akan air bersih di kota itu.

"Sesuai dengan rencana bisnis (renbis) atau dokumen-dokumen perencanaan lainnya, maka tantangan yang akan dihadapi oleh Perumda AMGP Singkawang ini adalah bagaimana memperkuat atau meningkatkan kapasitas IPA yang saat ini kumulatifnya baru mencapai 330 liter per detik," kata Penjabat Wali Kota Singkawang, Sumastro, Jumat.

Dengan dibangunnya IPA nantinya paling tidak dapat menampung air 500 liter per detiknya. Karena, jumlah permohonan calon pelanggan, saat ini sudah semakin banyak daftar tunggunya.

"Kita sudah punya opsi-opsinya untuk penambahan IPA, di antaranya menjajaki kerja sama dengan badan usaha, sehingga bisnis to bisnis kita coba masuk, kita juga mencoba melalui skema penguatan dengan melakukan pinjaman modal ke Kementerian Keuangan melalui PT SMI dan lain-lain," ujarnya.

Kemudian melakukan penguatan-penguatan program secara tahunan melalui DAK air minum yang dikelola oleh Dinas PUPR yang dikonekkan dengan kebutuhan real dan lain-lainnya.

Tentunya untuk membangun IPA harus melalui diskusi yang sangat panjang serta tinggal bagaimana realisasinya kelak.

"Lebih cepat kita action maka akan lebih baik, sehingga rakyat bisa mendapatkan solusi nyata dari permohonan yang begitu panjang bisa terbuka kerannya agar bisa dilayani ," ujarnya.

Sementara Direktur Perumda AMGP Singkawang masa bakti 2024-2029, Suriandi mengatakan, jika kondisi Perumda AMGP sekarang ini sudah tidak lagi ideal capasity.

"Dengan kapasitas 330 liter per detik menanggulangi jumlah pelanggan sebanyak 25 ribu SR," katanya.

Dalam hitungan matematis ke pelanggan, katanya, 1 liter per detik untuk melayani sekitar 100 atau 180 SR. Kondisi yang ada 330 liter per detik dengan angka kebocoran sebesar 30 persen saja, sehingga dimungkinkan ada sekitar 2000 SR yang tidak mendapatkan air bersih.

Dua ribuan itu bisa mereka dapatkan pada jam malam, setelah pelanggan lainnya menutup keran.

Berdasarkan Renspam 2029 ke depan, dia diminta untuk melayani sebanyak 60 persen penduduk Kota Singkawang melalui perpipaan.

"Maka dari itu akan dilakukan penambahan-penambahan IPA. Komitmennya sudah kami tuangkan di dalam renbis 5 tahun ke depan,," ujarnya.

Di tahun 2025, pihaknya akan membangun IPA 100 liter per detik. Dan dilanjutkan dengan pembangunan IPA-IPA lainnya.

Jika pembangunan IPA tidak dapat dilaksanakan karena terkendala biaya, maka harus dilakukan terobosan-terobosan untuk mengatasi air bersih.

"Berdasarkan hasil studi banding saya ke PT Moya Kabupaten Tangerang yang membangun IPA sampai 1200 liter per detik dengan rincian IPA 500 dengan IPA 700 liter per detik. Kemudian Perumda Tirta Benteng membeli air curahnya dengan PT Moya. Rencananya, kalau IPA tidak bisa dibangun, maka bisa saja kita juga harus membeli air curah ke PT Moya," ujarnya.

Selain itu dirinya juga sudah membangun komunikasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang bentuknya berupa pinjaman.

"Rednya sudah kita tentukan, hanya saja masih ada pembahasan-pembahasan intens yang salah satunya harus menyediakan dokumen-dokumen lain seperti DED, FS, kajian lingkungan, kajian kelayakan investasi. Semuanya sudah saya siapkan untuk dikomunikasikan ke PT SMI," ujarnya.

Selain itu, dia juga membangun komunikasi dengan hal-hal yang terkait dengan kepabrikan. Dengan harapan mereka bisa memberikan pinjaman dan bisa dibayar dengan cara di cicil.

"Jika diberikan pinjaman, maka dalam hal ini tentunya memerlukan regulasi;regulasi yang juga harus saya siapkan," ucapnya.

 

Pewarta: Narwati

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024