Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat menyurati Direktur Utama (Dirut) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menyikapi keluhan masyarakat terhadap layanan internet yang belum optimal mengakibatkan masyarakat khususnya di pedesaan kesulitan mengakses layanan internet.
"Kita sudah laporkan kondisi tersebut secara tertulis ke pihak BAKTI serta menyampaikan permohonan agar dilakukan peningkatan layanan internet di Kapuas Hulu, namun belum ada jawaban tertulis," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kapuas Hulu Hadi Pranata, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.
Hadi menyampaikan melalui surat pemerintah daerah yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Kapuas Hulu per tanggal 06 Januari 2025 tersebut menyampaikan secara rinci kondisi pembangunan serta layanan akses internet di wilayah Kapuas Hulu.
Ia menyebutkan pembangunan jaringan akses internet melalui penyediaan base transceiver station (BTS) di wilayah Kapuas Hulu sampai dengan Tahun 2024 sebanyak 378 lokasi.
Sedangkan, untuk pembangunan tower BTS 4G yang sudah dibangun di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu sampai Tahun 2024 sebanyak 159 site atau lokasi.
Menurut Hadi, sebagai besar kondisi kecepatan jaringan akses internet masih belum stabil dan belum memenuhi kebutuhan bandwidth sesuai yang diharapkan, bahkan ada lokasi yang tidak dapat digunakan karena terjadinya pemutusan kontrak dengan pihak sebelumnya.
"Banyak kepala desa menyampaikan keluhan terkait layanan akses internet itu, selain belum optimal juga banyak daerah-daerah yang blank spot," katanya.
Disisi lain, akses internet sudah menjadi kebutuhan di semua lini, baik di lingkungan birokrasi pemerintahan terutama pelayanan kesehatan, pendidikan, bahkan dibutuhkan juga di pemerintahan desa karena saat ini semua berbasis online.
"Kami sudah banyak mendapatkan permohonan peningkatan layanan internet, terutama untuk assesmen nasional berbasis komputer (ANBK), untuk pelayanan di Puskesmas dan juga layanan BPJS serta sistem keuangan desa yang juga memerlukan akses internet," jelas Hadi.
Hadi juga menuturkan kondisi jaringan internet yang kerap kali mengalami gangguan (down) di Kapuas Hulu menjadi persoalan serius yang mestinya segera diatasi.
Oleh karenanya, sangat diharapakan peningkatan layanan akses internet yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat Kapuas Hulu.
Ia berharap dengan hadirnya satelit Satria dapat menjadi solusi serta menjawab persoalan dan keluhan layanan internet di Kabupaten Kapuas Hulu yang merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia.
"Harapan kita surat yang kita sampaikan itu segera direspon, karena sampai sekarang belum ada jawaban tertulis, hanya direspon melalui pesan singkat (WhatsApp)," kata Hadi.
Disisi lain, untuk diketahui, dari pantauan ANTARA di lapangan, jaringan akses internet di Kabupaten Kapuas Hulu yang dikelola oleh Telkom juga sering mengalami gangguan yang disebabkan terputusnya kabel optik akibat aktifitas pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.
Persoalan yang sama terjadi berulang-ulang hampir setiap bulan, bisa dua hingga tiga kali terjadi gangguan jaringan beberapa tahun terakhir.
Tentu saja atas buruknya pelayanan tersebut sangat menghambat kebutuhan baik di lingkungan masyarakat pemerintahan serta pelaku usaha yang saat ini semua ketergantungan dengan akses internet.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025