Damaskus (ANTARA Kalbar/BBC) - Sedikitnya 55 orang tewas dan 700 lebih terluka dalam dua serangan bom bunuh diri di ibukota Suriah, Damaskus, Kamis (10/5).
Stasiun TV pemerintah Suriah menayangkan gambar dari serangan yang menghantam kawasan al Qazzaz di pinggiran Damaskus.
Bom yang meledak tidak jauh dari gedung intelijen militer itu terjadi sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat, ketika orang-orang sedang berangkat kerja.
Gedung intelijen tersebut tampak hancur sementara sejumlah mobil di sekitarnya rusak dan beberapa di antaranya terbakar, sementara dua lubang besar terlihat di jalan.
Ledakan pertama tampaknya menarik perhatian orang yang mendekat ke tempat kejadian namun langsung diikuti ledakan kedua yang jauh lebih kuat.
Wartawan BBC Lyse Doucet, yang meliput ke tempat kejadian, melaporkan sejumlah orang berkumpul di tempat itu dan meneriakkan slogan yang mendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
"Ini tidak akan memecahkan masalah apapun. Ini hanya akan menciptakan penderitaan yang lebih banyak kepada peremuan dan anak-anak," kata
Mayor Jenderal Robert Mood.
Damaskus dalam beberapa bulan belakangan mengalami beberapa serangan bom, namun dua ledakan terbaru ini merupakan yang terbesar sejak maraknya unjuk rasa menentang Presiden al-Assad tahun lalu.
Serangan ini, menurut stasiun TV pemerintah, dilakukan oleh kelompok teroris namun kubu oposisi justru menuding pemerintah berada di belakang serangan.
Seorang penduduk Damaskus mengatakan kepada BBC bahwa suara ledakan yang didengarnya merupakan yang terbesar sejauh ini.
Kepala misi pengamat gencatan senjata PBB di Suriah, Mayor Jenderal Robert Mood, sudah berkunjung ke tempat kejadian dan mengatakan warga Suriah tidak selayaknya menderita serangan seperti itu.
(bbc/z004)