Jakarta (ANTARA Kalbar) - Program Bidik Misi Kemendikbud tahun 2012 menyisihkan kuota sebanyak 2.000 beasiswa bagi mahasiswa perguruan tinggi swasta yang memenuhi kriteria dari keluarga miskin namun memiliki prestasi baik selama mengikuti pendidikan di jenjang SMA atau sederajat.
"Dari dana APBN tersedia alokasi 30.000 beasiswa untuk program Bidik Misi, tetapi dengan adanya APBN-P akan ditambah menjadi 42.000. Sebanyak 2.000 beasiswa diberikan untuk perguruan tinggi swasta sebagai bagian dari uji coba," kata Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Illah Sailah di Jakarta, Rabu.
Beasiswa Bidik Misi untuk PTS, tidak berbeda dengan program yang sudah berjalan di PTN, antara lain ada kesediaan dari PTS untuk melaksanakan program ini dengan konsekuensi tidak boleh lagi memungut biaya kepada mahasiswa yang mendapat bidik misi tersebut, katanya.
Program Bidik Misi Kemdikbud memberikan biaya hidup minimal Rp600ribu/bulan yang diberikan kepada mahasiswa dan biaya pendidikan maksimalnya Rp2,4juta per semester diserahkan pada perguruan tinggi untuk dikelola, antara lain bisa untuk membiayai bekal pelatihan kecakapan hidup, katanya.
Lebih lanjut Illah mengatakan sejak tahun 2011, program bidik misi juga memberikan tambahan "settlement cost", yakni berupa biaya kedatanganan dan biaya adaptasi bagi calon mahasiswa yang berasal dari provinsi/kabupaten yang jauh dari lokasi perguruan tinggi sehingga harus mengeluarkan ongkos perjalanan.
Selain itu, biaya adaptasi diberikan, misalnya untuk membeli kebutuhan di asrama atau tempat kost, misalnya peralatan mandi, kasur, atau lemari plastik.
Sesuai arahan Mendikbud, lanjut Illah, harus dipilih program studi yang strategis, mulai dari kedokteran, teknik, sains dan pertanian, serta akuntansi yang kelihatan mahasiswanya makin berkurang dan juga yang akreditasinya baik.
(Z003)