Semarang (ANTARA Kalbar) - Dosen Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Darosi Endah menilai saat ini sebagian pemuda telah terjangkiti "virus 5F" dan perlu mendapat penanganan serius.
"Virus 5F tersebut yang pertama 'Fun', anak muda sangat menyukai dan menikmati bersenang-senang, dugem, pesta pora, dan sangat kompak dalam hal ini," kata Darosi Endah yang menjadi tokoh inspiratif nasional tahun 2011 di Semarang, Minggu.
Ia mengatakan F berikutnya adalah "Fashion", para pemuda yang bangga dan berkiblat dengan mode pakaian budaya barat.
"Untuk virus 'Food', pemuda tidak lagi mengenal dan tidak 'doyan gudangan' karena mereka menggemari makanan siap saji ala barat," katanya.
Virus F lainnya yang berbahaya adalah "Film", para pemuda yang menjadikan film sebagai kitab suci sehingga apa yang ada dalam film, sinetron, bahkan iklan dijadikan sebagai tuntunan tidak lagi sekadar sebagai tontonan.
"Kebobrokan moral masyarakat dikemas dengan alasan seni. 'Bluefilm' telah menjadi kebutuhan sehingga kompensasi terburuknya sekarang ini banyak aborsi," katanya.
Darosi Endah menyebutkan untuk virus F terakhir adalah "Facebook", waktu pemuda telah habis untuk facebook serta twitter. Akibatnya tidak terasa, waktu mereka telah habis sekadar untuk facebook dan twitter sehingga melahirkan rasa malas.
Serangan virus 5F tersebut, tambah Darosi yang juga menjadi pengasuh acara Muda Bertakwa di Pro2 RRI Semarang dan pengasuh Untukmu Indonesiaku di Pro3 RRI pusat ini adalah dengan berbagai cara.
"Upaya pertama adalah evaluasi semua lini, baik di tingkat pemerintah, keluarga, maupun lingkungan, karena kondisi saat ini tidak sepenuhnya salah pemuda," katanya.
Keluarga, lanjut dia, seharusnya tidak hanya mengejar dan mengedepankan materi karena anak-anak juga sangat memerlukan kebersamaan.
"Pendidikan karakter harus terus-menerus diberikan karena pembentukan karakter tidak dapat instan. Tidak hanya menuntut siswa, tetapi guru dan orang tua juga harus dapat memberi contoh yang baik," demikian Darosi Endah.
(N008)
Pemuda Dijangkiti "Virus 5F"
Minggu, 28 Oktober 2012 17:19 WIB