Kota Gaza, Palestina (ANTARA Kalbar) - Indonesia akan membangun Sekolah Indonesia di Gaza, Palestina, setelah membangun Rumah Sakit Indonesia di kota yang sama yang sedang dalam perampungan.
"Lahannya sudah tersedia di Bait Lahiya, Gaza Utara, seluas 5.000 meter persegi, proses pembangunannya segera dimulai," kata Direktur Aksi Cepat Tangga (ACT) Doddy Cleveland kepada ANTARA di Gaza, Jumat.
ACT bersama rombongan Komisi I DPR-RI berkunjung ke Gaza untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada korban agresi militer Israel.
Rombongan Indonesia yang dipimpin Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq itu beranggotakan 49 orang terdiri atas tujuh anggota Komisi I DPR, 10 wartawan, selebihnya pegiat kemanusiaan, di samping beberapa staf KBRI Kairo dan KBRI Amman, Yordania.
Menurut Doddy, dalam kunjungan ini pihaknya membawa bantuan obat-obatan dan uang tunai senilai Rp500 juta yang dihimpun dari dermawan masyarakat Indonesia.
"Obat-obatan akan diserahkan ke Rumah Sakit Al Shifa, dan uang tunai dikhususkan kepada anak-anak dan janda-janda syuhada korban kekejaman Israel. Setiap korban diberikan uang tunai 100 shekel atau sebanding Rp400 ribu," ujar Doddy.
Selain uang tunai, ACT juga memberikan paket makanan dan selimut, kata Doddy dan menambahkan, sejak empat tahun lalu, ACT memberikan bantuan setiap bulan kepada Rumah Sakit Al Shifa senilai Rp 100 juta.
Di samping ACT, turut pula dalam rombombongan DPR-RI ke Gaza itu tujuh lembaga bantuan kemanusiaan termasuk Dompet Dhuafa, Yayasan Adara Relief Internasional, dan Komisi Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNURP).
Ketua Umum KNURP, Suripto, dalam penjelasannya saat pertemuan antara DPR-RI dan Parlemen Palestina pada Kamis (29/11), di gedung parlemen di Gaza, pihaknya menyerhakan bantuan kemanusiaan sebesar satu juta dolar AS atau sekitar Rp 9,5 miliar.
Adara Relie internasional yang diwakili Maryam Rachmayani membawa bantuan senilai Rp 1,5 miliar.
"Kami sudah menjalin kontak dengan Perhimpunan Wanita Palestina atau Women For Palestine yang membawahi 25 organisasi wanita Palestina untuk bantuan kemanusiaan tersebut," kata Maryam.
(M043)