Pontianak (ANTARA) - Petugas Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Barat, Satuan Pelayanan (Satpel) Bandara Supadio tetap siaga dan melakukan pelayanan prima setelah Idul Fitri 1446 Hijriah.
Pengawasan ketat dilakukan terhadap arus mudik dan milir Lebaran, terutama lalu lintas orang yang membawa produk pertanian, peternakan, dan perikanan.
Melalui aplikasi Best Trust, Karantina Supadio mencatat frekuensi lalu lintas selama sepekan terakhir, di antaranya untuk Dokumen Keluar (Dokel) tercatat 48 sertifikat KH, 202 sertifikat KI, dan 32 sertifikat KT. Sedangkan untuk Dokumen Masuk (Domas), tercatat 52 sertifikat KH, 44 sertifikat KI, dan 117 sertifikat KT, sementara itu, untuk ekspor, tercatat 23 sertifikat KI.
Pj Satpel Bandara Supadio BKHIT Kalbar, Noval Isnaeni, Kamis mengatakan produk yang dilalulintaskan didominasi oleh produk perikanan, yakni kepiting, udang ketak, dan arwana, selain itu juga ada, produk peternakan seperti Day Old Chicken (DOC), sarang burung walet, dan pakan hewan seperti kroto juga turut dilalulintaskan.
"Produk pertanian pun tidak ketinggalan, seperti sayur, buah, bibit tanaman hias, dan tanaman buah," katanya.
Ia menegaskan Karantina Kalbar Satpel Bandara Supadio berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan dan pengawasan terhadap lalu lintas dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
