Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah melaksanakan Rencana aksi darah (RAD) dalam upaya pencapaian target Tujuan pembangunan milenium (MDGs) 2015, kata Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalbar, Herkulana Mekaryani di Pontianak.
"Hanya saja memang masih ada raport merah pada angka kematian ibu, angka kematian anak, dan prevalensi HIV AIDS," kata Herkulana saat mewakili Gubernur Kalbar dalam Seminar, Konsultasi Publik dan Konferensi Cabang II Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Pontianak bertema "Peran perempuan dalam mencapai target MDGS di Kalbar", di hotel Transera di Pontianak, Sabtu.
Menurut Herkulana, angka absolut kematian ibu (melahirkan) di Kalbar sepanjang 2011 sebanyak 133 kasus dan pada 2012 hingga pertengahan Maret sebanyak 33 orang. Sedangkan angka kematian bayi sepanjang 2011 sebanyak 35 bayi dan pada 2012 hingga pertengahan Maret sebanyak tiga bayi.
Herkulana menambahkan, pola pikir masyarakat saat ini harus diubah. Di pedesaan Kalbar, masih banyak perempuan yang memilih melahirkan melalui jasa dukun beranak dibandingkan bidan. "Pemerintah terus berupaya menekan angka kematian ibu dan bayi ini," kata dia lagi.
Salah satunya, menurut dia, melalui peran serta perempuan yakni mengharapkan anggota PKK yang ada di kabupaten dan kota bekerja sama dan aktif diposyandu.
Raport merah lainnya adalah prevalensi HIV/AIDS. Berdasarkan informasi yang diterima, lanjut Herkulana, saat ini ada kasus baru terkait perkembangannya. Banyak usia produktif dan balita yang terinfeksi virus tersebut. "Balita terinfeksi karena tertular dari ibu yang juga terinfeksi saat hamil. Sehingga ini juga menjadi raport merah bagi Kalbar," katanya.
Sementara itu, anggota DPD RI, Hairiah yang menjadi pembicara dalam seminar itu mengatakan perempuan dari semua organisasi dapat menyatukan persepsi dalam menghadapi tantangan kedepan untuk mencapai target MDGs.
"Saat ini pemerintah terus berkomitmen meningkatkan sumber daya manusia dan menghilangkan kemiskinan," katanya.
Menurut ia, dengan banyaknya organisasi yang terlibat diharapkan masing-masing memiliki peran yang cukup baik untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik kedepannya.
Hairiah menambahkan, partisipasi dalam mencapai target MDGs bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga kelompok. "Termasuk kelompok perempuan," katanya.
Seminar Konsultasi Publik dan Konfercab II KPI Pontianak diikuti 100 peserta, dan diadakan atas kerja sama KPI, Jurnalis Perempuan Khatulistiwa dan International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-84 tahun 2012.
(N005)