Pontianak (Antara) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat memprediksi laju inflasi pada bulan Februari 2013 di provinsi itu mengalami kenaikan karena dipicu dampak putusan pailit Batavia Air dan perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
"Putusan pailit Batavia Air, kini telah memicu kenaikan harga tiket dari Pontianak-Jakarta dan sebaliknya sehingga pasti berdampak pada kenaikan sektor angkutan pada laju inflasi Februari mendatang," kata Kepala BPS Kalbar Yomin Tofri di Pontianak, Rabu.
Yomin menjelaskan, untuk dampak perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun 2013, sebenarnya dampak positif, tetapi juga berdampak pada laju inflasi di Kalbar.
"Sisi positif perayaan Cap Go Meh, yakni banyaknya wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Kalbar, yakni Kota Pontianak dan Singkawang, dan berpengaruh pada perekonomian masyarakat," ujarnya.
Laju inflasi pada bulan Januari 2013, di Kota Pontianak, Provinsi Kalbar, terendah se-Indonesia, yakni sebesar 0,01 persen.
"Inflasi terendah itu karena dipengaruhi kenaikan indeks pada enam kelompok pengeluaran dan hanya satu yang mengalami penurunan indeks," kata Yomin.
Sebelumnya, Kepala Dinas Operasi, PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio, Syarif Usmulyani menyatakan, aktivitas penerbangan di Bandara Supadio Pontianak mulai mengalami kenaikan hingga 20 persen menjelang perayaan Imlek yang jatuh pada tanggal 10 Februari 2013.
"Untuk lonjakan penumpang berada di luar prediksi kita, karena berdasarkan perkiraan, lonjakan penumpang mulai terjadi pada H-3 Imlek. Namun, saat ini saja, untuk H-5 Imlek, kenaikan penumpang sudah mencapai 20 persen," katanya.
Menurutnya, kenaikan jumlah penumpang yang cukup besar tersebut sedikit banyak dipengaruhi oleh tutupnya maskapai penerbangan Batavia.
(A057)
BPS Kalbar Prediksi Inflasi Februari Naik
Rabu, 6 Februari 2013 16:14 WIB