Semarang (Antara Kalbar) - Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Semarang memperkirakan evakuasi lokomotif "ajaib" yang berjalan tanpa masinis dan kemudian anjlok di Kaliwungu, Minggu, butuh waktu lima jam.
Menurut Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Surono di Semarang, Minggu, pihaknya mendatangkan dua alat berat "crane" khusus KA dari Cirebon dan Surabaya untuk membantu proses evakuasi terhadap lokomotif itu.
"Kami mendatangkan dua 'crane' khusus KA dari Cirebon dan Surabaya. Kami sedang mempersiapkan proses evakuasi lokomotif itu. Kebetulan, dua-duanya (crane, red.) sudah datang dan siap untuk digunakan," katanya.
Ia memperkirakan pengangkatan lokomotif itu membutuhkan waktu lima jam, tetapi pihaknya berupaya proses evakuasi itu tidak terlalu mengganggu perjalanan kereta api (KA) dengan menerapkan sistem "buka-tutup".
"Dengan sistem 'buka-tutup' ini, kami berupaya perjalanan KA bisa tetap lancar. Minimal, KA yang mau lewat jangan sampai terlalu lama menunggu. Kami akan mengatur, misalnya setiap satu jam KA bisa lewat," katanya.
Mengenai peristiwa itu, dia menceritakan awalnya petugas tengah mempersiapkan lokomotif untuk menarik rangkaian KA Argo Sindoro, Minggu, sekitar pukul 04.00 WIB di Stasiun Poncol, termasuk memanasi mesinnya.
Namun, saat tengah dipanasi tiba-tiba lokomotif itu berjalan tanpa masinis mulai dari Stasiun Poncol hingga melewati dua stasiun, yakni Stasiun Jerakah dan Mangkang dan 10 perlintasan menempuh jarak sekitar 17,2 kilometer.
Lokomotif itu meluncur tanpa kendali dengan kecepatan relatif cukup tinggi dan sampai jalur menikung di Desa Nolokerto, Kaliwungu, Kendal, kemudian terhempas dan keluar jalur menimpa kandang kambing milik warga setempat.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu karena PT KAI Semarang segera mengosongkan jalur dan menutup perlintasan, serta stasiun-stasiun menuju ke arah Barat yang kemungkinan dilewati lokomotif itu.
Surono mengatakan bahwa pihaknya saat ini belum bisa memastikan penyebab lokomotif itu berjalan tanpa awak dan segera melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa keterangan petugas yang melakukan pemeriksaan lokomotif itu.
"Sementara ini, kami belum bisa pastikan penyebabnya. Lokomotifnya juga akan kami periksa kondisinya. Nanti kalau sudah dievakuasi, lokomotif itu akan dibawa ke Depo Stasiun Poncol Semarang untuk diperiksa," kata Surono.
(D.Dj. Kliwantoro)
