Ngabang (Antara Kalbar) - Antrean panjang kendaraan terjadi di Jalan Ngabang -Serimbu tepatnya di antara Desa Ambarang dan Dusun Tapis Kecamatan Ngabang, menyusul ambruknya satu jembatan darurat dan terbaliknya satu unit truk.
"Minggu pagi, ada mobil terbalik di jembatan. Sampai hari ini mobil belum bisa dievakuasi dan posisinya masih di jembatan sehingga sangat mengganggu arus lalu lintas," kata Kepala Desa Engkadu Kecamatan Ngabang Atip kepada Antara di Ngabang, Senin.
Ia berharap pelaksanaan pembangunan jalan provinsi itu, ke depan dapat lebih baik dengan mengutamakan kualitas bukan asal jadi.
"Kalau kita lihat dari pelaksanaan pembangunan jalan ini dari sejak jaman dahulu sampai sekarang, tetap rusak dan tidak pernah teratasi sesuai dengan harapan masyarakat," keluh Atip.
Menurut Atip, pada dasarnya siapapun yang menjadi pelaksana pembangunan jalan ini bagi masyarakat tidak ada masalah. "Hanya tolonglah perhatikan kualitas pekerjaan artinya jangan sampai jalan yang baru dibangun dalam jangka waktu 3-4 bulan sudah terbongkar lagi," kata Atip.
Ia meminta kepada instansi terkait dapat mengawasi pelaksanaan pembangunan yang sedang berjalan sehingga kualitas pembangunan tersebut dapat lebih baik.
"Apalagi, memasuki akhir tahun, masyarakat dari daerah Serimbu dan sekitarnya tiap hari menggunakan jalan itu pergi ke ibu kota kabupaten yakni Ngabang untuk belanja kebutuhan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru," ungkap Atip.
Seperti diketahui, sejumlah jembatan di Jalan Ngabang - Serimbu sedang ada perbaikan karena sudah banyak mengalami kerusakan. Sehingga jembatan darurat menggunakan kayu dibuat pihak pelaksana proyek. Namun, akibat dilintasi banyak kendaraan, jembatan darurat ambruk seperti di jembatan darurat antara Ambarang -Tapis.
Antrean Panjang, Jembatan Darurat Ngabang-Serimbu Ambruk
Senin, 25 November 2013 17:23 WIB