Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat mencatat dalam kurun waktu Januari hingga Februari terdeteksi 497 titik api yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota.
"Jumlah terbanyak di Kabupaten Kubu Raya," kata Sekretaris Dinas Kehutanan Provinsi Kalbar L Marpaung di Pontianak, Jumat.
Berdasarkan deteksi satelit, pada Januari 2014 terdapat 297 titik api (hot spot) di Kalbar. Sedangkan pada Februari dari tanggal 1 - 6, terdeteksi 200 hot spot.
Lima besar daerah yang terdeteksi titik api yakni Kabupaten Kubu Raya 103 buah, Kabupaten Ketapang 100 buah, Kabupaten Sambas 58 buah, Kabupaten Pontianak 49 buah dan Kabupaten Landak 38 buah.
"Untuk Kota Pontianak, sudah tidak ada karena telah dipadamkan," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini upaya pemadaman tengah fokus dilakukan di Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya.
Pihaknya sejak dua minggu lalu juga sudah menyurati instansi yang menangani kehutanan dan perkebunan di kabupaten dan kota se-Kalbar.
"Sebanyak 27 petugas dibagi dalam tiga shift regu, dan hanya didukung dua alat pemadam," ujarnya.
Sekretaris Manggala Agni Provinsi Kalbar Sahat Irawan mengatakan, telah melakukan 40 kali upaya pemadaman untuk mengurangi kabut asap.
Sementara itu Kepala BMKG Supadio Pontianak Bambang Hargiyono menuturkan jarak pandang mulai terganggu kabut asap sejak tanggal 24 Januari.
"Tiga hari terakhir, jarak pandang turun jadi di bawah satu kilometer di periode tertentu. Tadi pagi jarak pandang sempat 100 meter," katanya.