Tangerang (Antara Kalbar) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tengah mencari investor untuk anak perusahaan PT Citilink Indonesia sebagai langkah mengembangkan diri setelah kinerja keuangan yang terus memburuk.
"Tahun ini Citilink akan mencari strategic investor, sekarang sedang proses, sehingga mampu mengembangkan citilink," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar dalam keterangan pers, di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Senin.
Sebelumnya Garuda Indonesia justru berencana melepas anak usahanya Garuda Maintenance Facilities (GMF). Tetapi menurut Emir, perusahaan bidang perawatan pesawat itu belum siap untuk dilepas.
"GMF tidak mencerminkan value yang kita inginkan. Sampai saat ini Garuda punya dana untuk mengembangkan GMF. Bukan karena kita ragu-ragu atau berubah pikiran. Tetapi kami nggak mau jual sesuatu yang nilainya bisa kita kembangkan lagi," jelas Emir.
Garuda Indonesia, sebagai induk perusahaan, menargetkan proses pencarian investor akan selesai pada kuartal I tahun 2014.
Direktur Keuangan Handrito Hardjono mengatakan saat ini tersisa lima investor yang berasal dari perusahaan investasi dan maskapai. Handrito enggan mengungkapkan secara detail perusahaan tersebut.
"Nggak bisa saya sebutkan. Yang pasti perusahaan investasi dan maskapai, maskapai dari asing, kalau perusahaan investasi dari lokal dan asing," jelasnya.
Ia menegaskan meskipun Citilink akan bermitra dengan pihak lain, akan tetapi Garuda Indonesia masih akan menjadi pemegang saham mayoritas.
"Pokoknya Garuda masih pemilik mayoritas, sekitar di atas 50 persen," kata Handrito yang mengisyaratkan kemungkinan bisa saja ada dua investor yang bergabung memiliki saham Citilink.
"Kalau mereka partner bisa saja," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Citilink Indonesia Arif Wibowo mengatakan masuknya investor nantinya tidak akan mempengaruhi rencana bisnis perusahaan tersebut pada tahun 2014.
Pada 2014, Citilink akan melakukan ekspansi penambahan sembilan rute domestik baru dari 28 rute yang sudah ada.
Arif menambahkan, Citilink juga akan membuka penerbangan ke beberapa negara tetangga seperti dari Surabaya ke Malaysia, Surabaya ke Singapura, dan Denpasar ke Perth.