Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan mengevaluasi serapan dunia kerja dari peserta lulusan pelatihan Unit Latihan Kerja yang rutin diselenggarakan setiap tahun.
"Jadi, supaya tahu apakah hasilnya maksimal atau hanya sekedar rutinitas belaka," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalbar M Ridwan di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, saat ini ada dua Unit Latihan Kerja (ULK) dibawah naungan Pemprov Kalbar. Satu unit ada di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, dan satu lagi di Kota Pontianak.
Setiap tahun, kedua unit tersebut kerap menyelenggarakan pelatihan bagi angkatan kerja. Dana penyelenggaraan ada yang berasal dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta pemerintah daerah.
Pada tahun ini, setidaknya ada 25 kali pelatihan yang digelar. Sepuluh diantaranya dibiayai oleh APBN. Masing-masing pelatihan akan merekrut 16 orang peserta.
Jenis-jenis pelatihan yang diselenggarakan seperti komputer, instalasi listrik, reparasi sepeda motor, mobil, menjahit, tata niaga dan sebagainya.
Ia melanjutkan, evaluasi tersebut akan melihat apakah peserta yang sudah lulus pelatihan tingkat kesejahteraannya berubah. "Mereka bisa menghasilkan uang dari bekerja, atau malah tetap menjadi pengangguran," katanya.
Ridwan menambahkan, kalau tidak terjadi perubahan taraf hidup, berarti ada yang perlu dibenahi. "Kalau perlu, kita buah pelatihan yang lulusannya benar-benar dibutuhkan dunia kerja. Misalnya operator alat berat," ujar dia.
Selain itu, penyerapannya bisa di dalam dan luar negeri. "Namun tentunya, kalau keluar negeri, mereka melalui jalur resmi, bukan ilegal," kata Ridwan, mantan Kabiro Humas dan Protokol Setda Kalbar itu.
Sedangkan apabila kendala mereka karena ketiadaan modal, pemerintah dapat membantu untuk memediasi dengan kalangan perbankan.
Ia berharap, pelatihan yang diberikan ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi jumlah pengangguran di Kalbar.
***3***
Kalbar Evaluasi Serapan Lulusan Unit Latihan Kerja
Kamis, 1 Mei 2014 17:27 WIB