Jakarta (Antara Kalbar) - Bupati Landak Adrianus Asia Sidot telah melakukan ekspose potensi wisata di acara Explore Excotica of Borneo 2014 di Anjungan Kalimantan Barat Taman Mini Indah Indonesia (TMII) Jakarta.
Bupati Adrianus Asia Sidot dalam pemaparannya pada ekspose 26-27 April mengatakan Landak memiliki banyak objek wisata yang masih perlu dikembangkan secara optimal, diantaranya wisata alam, sejarah dan budaya.
Untuk wisata alam terdiri dari air terjun Manangar di Kecamatan Air Besar. Mempunyai keunikan terdapat sungai Landak dengan satu arah. Keunikan lain, air terjun Manangar di sisi kanan ada gua kelelawar yang dulu adalah markas pemberontak PGRS Paraku. "Tapi sayang tidak ada peninggalan barang untuk membuktikan," ujar Adrianus.
Lebih lanjut, bupati menguraikan, di bawah air terjun ada sungai yang bisa dijatikan bisa rafting arum jeram. Selain itu,paling menarik didaerah ini ada wisata pendulangan intan. Karena di sepanjang sungai Landak terdapat kandungan Intan yang konon terbaik di Indonesia.
"Harga iIntan dari nilai ratusan ribu-ratusan miliar. Sudah ada yang mendapat 118 karat intan terbesar yang selama ini ditemukan di Landak," ungkap Adrianus.
Air terjun manangar dan mendulang intan salah satu potensi wisata unggulan di Landak yang ditawarkan pemerintah kabupaten Landak kepada wisatawan.
"Jadi sambil berwisata bisa mencoba langsungl mendulang intan. Jika dapat intan, sekian persen untuk daerah, masyarakat dan sisanya silahkan dibawa pulang wisatawan," kata Adrianus.
Landak juga mempunyai objek wisata sejarah yakni peninggalan rumah asli orang dayak, rumah betang di Desa Saham Kecamatan Sengah Temila yang dibangun 1875 silam.
"Sudah 138 tahun sampai sekarang masih ada dan dihuni masyarakat dengan aktivitas, mengayam, memahat, pengobatan tradisional," ungkap Adrianus.
Selanjutnya peninggalan kerajaan Islam yakni Keraton Ismahayana Landak berdiri abad ke 18 oleh Raden Sumantri Ningrat putra tertua dari Raja Majapahit. Sehingga ada hubungan dari Jawa dan Kalimantan.
"Keraton Ismahayana Landak memiliki tiga elemen, keraton itu sendiri, masjid jami dan makam Raja," ujar Adrianus.
Objek wisata sejarah lainnya yairu Makam Juang Mandor pada tahun 1942 Jepang membantai 21.037 rakyat Kalbar, termasuk 48 pemuka masyarakat Kalbar. Setiap 28 Juni diperingati Hari Berkabung Daerah. "Lalu Landak mempunyai event budaya yakni upacara Naik Dango, Tumpang Negeri dan Robo-Robo,"katanya
Bupati Landak Ekspose Wisata di TMII Jakarta
Minggu, 4 Mei 2014 15:10 WIB