Jakarta (Antara Kalbar) - Ketua DPP PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka mengharapkan calon wakil presiden Joko Widodo sebaiknya berdasarkan kriteria yang diamanatkan Soekarno.
"Jokowi sebagai 'anak ideologis Soekarno' saya harap memutuskan siapa yang akan menjadi cawapres juga berdasarkan kriteria yang diamanatkan Soekarno," kata Rieke Diah Pitaloka dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, ada lima kriteria cawapres Jokowi menurut Pidato Soekarno, 17 Agustus 1950. Pertama, progresif yaitu orang yang mengabdi pada kepentingan Rakyat banyak. Jangan yang konservatif-kompromistis-reaksioner, yaitu orang yang mengabdi pada kepentingan segolongan kecil saja.
"Kedua, punya kemampuan mengetahui siapa kawan, siapa lawan melalui pro dan kontra terhadap program yang obyektif bukan berdasarkan penilaian subyektif karena bisa timbulkan pertentangan-pertentangan yang tidak perlu di kalangan rakyat," ujar dia.
Ketiga, ia mengatakan, mampu bekerja sama untuk mengerjakan "retooling di segala bidang" dengan cara yang cepat dan tegas.
"Keempat, bukan 'ular kembangan' alias orang yang plintat-plintut dan setengah-setengah dalam bekerja dan berjuang," ujar dia.
Kemudian kelima yaitu yang punya karakter "satunya kata dengan perbuatan, satunya mulut dengan tindakan".
"Ayo, Mas Jokowi, saya yakin sampeyan punya intuisi politik yang kuat. Bukankah selama ini kita gunakan rasionalitas tapi juga mata batin untuk keputusan-keputusan yang penting bagi rakyat dan bangsa," kata dia.
Ia mengutarakan dalam UUD 1945 dikatakan tugas Wakil Presiden membantu Presiden. Jadi bukan untuk bersaing popularitas, bukan untuk membangun hirarki sendiri, jangan sampai berebut panggung dengan Presiden.
"Hanya sebagai pembantu, namun tetap ada dalam koin yang sama dengan Presiden. Jelas tetap penting keberadaannya. Apalagi dengan kondisi Indonesia yang multi persoalan seperti sekarang," ujar dia.