Denpasar (Antara Kalbar) - Ahli bedah jantung dari Pantai Hospitals
Indonesia Dato Dr Venugopal Balchand mengatakan, gaya hidup tidak sehat
dan kurang terkontrol dapat menyebabkan seseorang terserang penyakit
jantung.
"Hal ini disebabkan tidak terkontrolnya gaya hidup
seseorang sehingga mempercepat kerusakan pembuluh darah," katanya di
Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan potensi orang timur lebih
besar terserang penyakit jantung dibandingkan orang barat karena ukuran
arteri pembuluh darah pada jantungnya lebih kecil.
Penyakit
jantung di negara Asia rata-rata menyerang seeorang usia 40-50 tahun.
Namun, tidak jarang juga penyakit jantung menyerang seseorang saat
berusia 28 tahun.
"Di negara barat seperti Amerika pasien jantung yang banyak dijumpai pada usia 60 tahun ke atas," ujar Dato.
Dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan
kolesterol, merokok serta kurangnya olahraga dapat memicu terserangnya
penyakit jantung.
Selain itu, seseorang yang mempunyai latar
belakang terserang penyakit kencing manis dan hipertensi dianjurkan
waspada karena mereka juga bisa terkena penyakit jantung.
"Kurang menjaga gaya hidup akan mempercepat terjadinya sumbatan pada
pembuluh darah di jantung sehingga akan mengalami serangan jantung,"
ujarya.
Ia menambahkan bahwa untuk saat ini sudah adanya
kemajuan teknologi untuk mengatasi penyakit jantung yakni dengan
melakukan operasi pemasangan ring atau "by pass".
Untuk
pemasangan ring bisa melebur dengan tubuh dalam jangka waktu enam bulan.
"Pasien yang menjalani opeasi "by pass" atau pemasangan pembuluh darah
pada jantung biasanya akan pembuluh darah baru tersebut akan bertahan
15-20 tahun," ujarnya.
Namun, pasien harus tetap menjaga
gaya hidupnya agar tidak kambuh lagi setelah menjalani operasi. "Apabila
pasien kembali merokok atau mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dapat
memicu kekambuhan kembali," ujarnya.
Gaya Hidup Yang Tidak Sehat Berisiko Serangan Jantung
Minggu, 13 Juli 2014 8:58 WIB