Makassar (ANTARA) - Seorang anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Ince Langke, asal Kabupaten Kepulauan Selayar dinyatakan meninggal dunia saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Awal Bros, Makassar.
"Iya, beliau dinyatakan meninggal, dan saat ini saya masih berada di rumah sakit," ucap Kepala Sub Bidang Kerja sama dan Aspirasi DPRD Sulsel, Andi Padauleng saat dikonfirmasi, Selasa.
Politisi asal Fraksi Partai Golkar ini sebelumnya mengikuti rapat anggaran membahas Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2021 di lantai delapan kantor DPRD setempat.
Saat sedang berbicara, tiba-tiba Ince Langke terjatuh lalu pingsan hingga membuat suasana rapat berubah, dan fokus kepadanya. Beberapa staf DPRD berusaha membangunkannya dan menolongnya sembari menepuk-nepuk dada dan tubuhnya, agar bisa sadar.
Rapat Banggar tersebut langsung bubar. Sementara sebagian anggota dewan ada yang memilih keluar ruangan karena takut, jangan sampai ada gejala COVID-19. Namun, ada pula yang berusaha menolongnya untuk tetap sadar. Tetapi tidak kunjung sadar sampai akhirnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Tadi di di tengah rapat banggar, beliau sementara bicara (lalu terjatuh). Tampaknya kena serangan jantung atau stroke. Sekarang sudah dibawa ke RS Awal Bros dan sedang ditangani" ujar Wakil Ketua DPRD Ni'matullah Erbe.
Setelah jatuh pingsan, lalu dibawa ke rumah Sakit Awal Bros yang memang jaraknya tidak jauh dari kantor dewan setempat. Saat dilarikan ke rumah sakit, nyawa politisi senior ini tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.
Salah seorang jurnalis harian Rakyat Sulsel Suriyadi Maswatu mengatakan ia menyaksikan detik-detik terakhir Ince sedang berbicara soal anggaran, lalu pingsan dan tidak sadarkan diri.
"Tiba-tiba pingsan saat berbicara tadi. Beberapa orang mencoba membantu, lalu dibawa turun pakai lift kemudian di bawa ke rumah sakit awal Bros," katanya.
Hingga saat ini sejumlah anggota dan staf DPRD Sulsel masih berada di rumah sakit. Beberapa kolega dan pihak keluarga mulai berdatangan memadati rumah sakit mengurus kepulangan jenazah.*