Sungai Ambawang, Kalbar (Antara Kalbar) - Puluhan warga desa Mega Timur kecewa karena terpaksa pulang dengan tangan hampa lantaran tidak bisa mendapatkan sembako yang rencananya dijual oleh Disperindag Kubu Raya.
"Kami terus terang sangat kesal dengan Disperindag Kubu Raya karena tidak konsisten dalam menggelar pasar murah. Informasi yang kami dapatkan katanya pasar tersebut akan dibuka di kantor desa, tapi ternyata tempatnya diganti tanpa pemberitahuan," kata Yuni, warga Desa Mega Timur, Rabu.
Yuni dan puluhan ibu-ibu lainnya semula sudah menunggu di kantor Desa Mega Timur sejak pagi hari. Namun, sampai menjelang pukul 12.00 pasar murah tersebut tidak kunjung datang. Mereka kemudian terpaksa pulang setelah mendengar informasi pasar murah tersebut dipindahkan ke daerah Sungai Tempayan, Desa Mega Timur.
"Walaupun pindah di satu desa, setidaknya ada pemberitahuan sehingga kita bisa datang kesana. Tapi sayangnya itu tidak dilakukan, jadi kami menunggu sia-sia," katanya.
Dia menambahkan, para warga yang kesal sempat berencana menghadang mobil Disperindag yang akan pulang dari Sungai Tempayan. Namun, ternyata barang kebutuhan sembako tersebut ternyata sudah disimpan di Sungai Tempayan, tepatnya di rumah salah satu warga di sana sejak Selasa malam.
Ditempat yang sama, Jamiat, warga Mega Timur lainnya mengindikasikan perpindahan pasar murah tersebut dilakukan karena kepentingan politik. Pasalnya, pada saat pilkada Kubu Raya lalu, pasangan bupati dan wakil bupati Rusman Ali-Hermanus menang telak di daerah Sungai Tempayan.
"Saya sudah cek di sana, dan saya lihat sembako tersebut juga disimpan di rumah tim suksesnya pak Rusman Ali. Jelas ini menimbulkan kekecewaan bagi kami karena pasar murah saja dipolitisir," katanya.
Saat dikonfirmasi kepala Desa Mega Timur, Adam menyatakan tidak mengetahui perpindahan pasar murah tersebut.
"Saya juga tidak tahu, tiba-tiba saja pasar itu sudah pindah, padahal awalnya memang mau dilaksanakan di kantor desa. Saya sudah telepon orang Disperindag, hanya saja alasan mereka menyatakan kalau stok sembako untuk pasar murah itu terbatas, tanpa alasan uang jelas," katanya.
Adam menyatakan, sebenarnya pasar murah tersebut dilaksanakan pada tanggal 12 Juli lalu. Namun, dari Disperindag meminta diundur tanggal 16 Juli ini dengan alasan ada kekeliruan jadwal.
"Padahal saya sudah umumkan kepada semua RT bahwa akan ada pasar murah di kantor desa. Namun, pada pelaksanaannya diubah tanpa pemberitahuan kepada kami dan wajar saja kalau masyarakat kecewa," tuturnya.
(KR-RDO/N005)
Warga Mega Timur Kecewa Pasar Murah Disperindag
Rabu, 16 Juli 2014 16:35 WIB