Singkawang (Antara Kalbar) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Singkawang mengimbau agar masyarakat tidak mempermasalahkan perbedaan Hari Raya Idul Adha tahun ini yang tidak serentak.
"Kita berharap terkait perbedaan hari raya Idul Adha tidak di persoalkan, karena semua ada dasarnya," ujar Ketua MUI Kota Singkawang, Arnadi Arkan.
Muhammadiyah telah memastikan melaksanakan Idul Adha pada Sabtu (4/10), sedangkan pemerintah pada Minggu (5/10).
"Masing-masing memiliki argumentasi dan cara untuk menetapkannya. Hormati perbedaan ini. Toleransilah jangan sampai ada saling klaim ini benar dan yang lain salah," kata dia.
Terkait pelaksanaan puasa sunah Arafah pada 9 Dzulhijjah, Arnadi mengatakan kepada umat Muslim yang berkeyakinan Idul Adha pada hari Sabtu (4/10) maka pelaksanaan puasa pada Jumat.
Adapun yang berkeyakinan Idul Adha pada Minggu (5/10) maka puasa arafahnya hari Sabtu.
Selain itu dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersemangat berkurban.
"Momentum ini semoga bisa meningkatkan berkurban sesuai dengan kemampuan. Untuk menyantuni anak yatim, dan fakir miskin," imbau dia.
Selain itu, Arnadi juga meminta untuk mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil mulai terbenam matahari tanggal 9 Dzulfijjah sampai hari Tasyrik tanggal 13 Dzulhijjah.   Â