Pontianak (Antara Kalbar) - Festival arakan pengantin yang diikuti sebanyak 11 kelompok pengantin dan iring-iringan pengantar calon pengantin berkonvoi dari Jalan Jenderal Sudirman depan Kantor RRI dan berakhir di depan Kantor Wali Kota Pontianak Jalan Rahadi Oesman, Sabtu, ikut meriahkan HUT Kota Pontianak ke-243.
"Festival arakan pengantin lengkap dengan para pengantar ini, merupakan tradisi mengantar pengantin pada adat-istiadat budaya Melayu Pontianak yang perlu terus dilestarikan," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji saat membuka festival arakan pengantin di Pontianak.
Ia menjelaskan tradisi arakan pengantin budaya Melayu itu luar biasa bagusnya sehingga kalau bisa dipasarkan sebagai wisata budaya, dirinya yakin akan bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Pontianak.
Dalam setiap arakan pengantin tersebut, ada kedua mempelai pria dan wanita, juga dilengkapai juru bicara kedua mempelai yang saling berbalas pantun beserta rombongan yang membawa manggar, pokok telok (telur) barang-barang hantaran dan perlengkapan prosesi pernikahan sesuai adat Melayu. Mereka bukanlah pengantin sungguhan melainkan peserta Festival Arakan Pengantin yang digelar dalam rangka peringatan HUT Kota Pontianak ke-243.
Peserta tidak hanya berasal dari kecamatan-kecamatan se-Kota Pontianak, bahkan dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kubu Raya pun turut serta menyemarakkan festival yang digelari setiap tahun itu. Tak ketinggalan dari Bank Kalbar juga ikut berpartisipasi mengutus rombongan arakan pengantin.
Festival Arakan Pengantin itu mengundang perhatian masyarakat untuk menyaksikannya. Bahkan tamu dari luar negeri seperti dari Kuching dan Brunai Darussalam juga turut menyaksikan festival unik itu, kata Sutarmidji.
Tahun depan, Wali Kota Pontianak berencana mengundang seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Barat dan provinsi-provinsi lainnya yang banyak memiliki pengaruh budaya Melayu seperti dari Riau dan Jambi untuk turut serta dalam Festival Arakan Pengantin itu.
"Kalau dapat dari Kuching dan Brunai Darussalam juga akan kami undang untuk ikut dalam festival ini. Supaya budaya arakan pengantin ini tidak akan hilang ditelan zaman," ungkapnya.
Potensi ini bila dikembangkan akan menarik minat orang untuk menggunakan adat budaya Melayu dalam prosesi pernikahannya. "Dengan begitu akan tumbuh dan berkembang kreasi-kreasi dalam arakan pengantin," ujar Sutarmidji.
(A057/A029)