Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalbar, menggelar Festival Arakan Pengantin yang diikuti oleh delapan pasangan pengantin, dalam memeriahkan HUT Kota Pontianak ke-247.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Minggu, mengatakan, Festival Arakan Pengantin ini digelar selain untuk melestarikan adat dan budaya, juga dalam rangka meningkatkan ekonomi kreatif (ekraf) yang ada di Pontianak.
Digelarnya Festival Arakan Pengantin diharapkan bisa menjadi wadah bagi para pelaku ekraf untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam bidang fashion, terutama pakaian khas telok belanga dan baju kurung yang dikenakan para pasangan pengantin. Tak hanya fashion, barang-barang hantaran juga menjadi bagian kreativitas para pelaku ekraf.
Pengantin beserta rombongan pengantar lengkap dengan barang-barang hantaran dan pernak-perniknya serta iringan musik tanjidor berparade dari depan halaman Museum Negeri Kalbar menuju Masjid Raya Mujahidin Jalan Ahmad Yani. Pasangan pengantin beserta para pengantarnya bukanlah pengantin sungguhan, melainkan peserta Festival Arakan Pengantin dalam rangka memeriahkan Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-247 yang jatuh tanggal 23 Oktober 2018 mendatang.
Arakan pengantin dari Kecamatan Pontianak Utara berhasil merebut juara pertama dalam festival yang digelar rutin setiap tahunnya tersebut.
"Tahun ini dan tahun-tahun mendatang, kita harapkan Festival Arakan Pengantin ini bisa membawa para penggiat budaya dan pariwisata memanfaatkan momentum ini dengan berkreasi semaksimal mungkin," kata Edi.
Menurutnya, Festival Arakan Pengantin yang menampilkan adat dan budaya Melayu Pontianak ini bisa memberikan inspirasi bagi warga Kota Pontianak dan sekitarnya dalam kegiatan memperingati hari besar atau perayaan-perayaan yang dilakukan oleh masing-masing masyarakat atau institusi. Kreativitas ini, dimintanya tidak boleh keluar dari adat atau budaya yang selalu dilaksanakan pada hari-hari besar seperti prosesi pernikahan.
Diera milenial ini, lanjut dia, tidak ada salahnya kreativitas dan inovasi terus dilakukan karena dengan menyebarkan informasi melalui media-media yang ada, ini sebagai cara memperkenalkan kekayaan budaya yang dimiliki Kota Pontianak. "Sehingga Pontianak menjadi salah satu kota destinasi wisata yang patut dikunjungi dengan keramahtamahannya serta kekayaan adat dan budaya yang dimiliki," katanya.
Sementara itu, Camat Pontianak Utara, Aulia Candra, menuturkan, tidak ada target arakan pengantin dari kecamatan yang dipimpinnya untuk menjadi juara. Keikutsertaan Kecamatan Pontianak Utara dalam Festival Arakan Pengantin untuk menyemarakkan Harjad Kota Pontianak ke-247. Dirinya yakin, kekompakkan arakan pengantin yang dipimpinnya ini menjadi salah satu nilai tambah sehingga mengantarkan kecamatannya meraih juara pertama.
"Alhamdulillah kawan-kawan ASN, PKK, organisasi kemasyarakatan, semua kami libatkan, hasilnya kompak dan berhasil sebagai juara pertama," katanya.
Diakuinya, persiapan yang dilakukan kecamatannya cukup singkat yakni selama dua pekan sebelum hari H pelaksanaan festival. Hal yang menurutnya cukup sulit adalah mencocokkan pakaian, barang-barang hantaran dan sebagainya sesuai dengan tema. "Kami sengaja menonjolkan pakaian dengan warna-warna cerah sebagai wujud semangat dalam merayakan Hari Jadi Kota Pontianak," katanya.
Peserta Festival Arakan Pengantin selain diikuti enam kecamatan se-Kota Pontianak, juga diikuti oleh Kabupaten Kapuas Hulu dan Bank Kalbar. Adapun hasil lengkap pemenang Festival Arakan Pengantin, juara pertama direbut Kecamatan Pontianak Utara, kedua Kecamatan Pontianak Barat dan ketiga Kecamatan Pontianak Kota. Selain Festival Arakan Pengantin, tanjidor juga turut diperlombakan. Kecamatan Pontianak Timur berhasil meraih juara pertama lomba tanjidor, juara kedua Kecamatan Pontianak Utara dan ketiga Kecamatan Pontianak Barat.
Festival arakan pengantin meriahkan HUT Kota Pontianak ke-247
Minggu, 7 Oktober 2018 18:12 WIB