Ketapang (Antara Kalbar) - Di Kabupaten Ketapang harga beberapa bahan pokok mulai merangkak naik, setelah ditetapkan Pemerintah tentang kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu. Di beberapa pasar tradisional di Kota Ketapang, Selasa (25/11), harga beras, minyak goreng, daging, dan sayur mayur mulai naik.
Menurut Alang (35), pedagang sembako di Pasar Rangga Sentap, harga beras naik rata-rata Rp 1000 per kilogram pekan ini. Harga minyak goreng curah juga naik dari Rp 14 ribu per liter menjadi Rp16.000 per liter, sementara harga telur ayam naik dari Rp 1.300 ribu menjadi Rp 1.400-1.500 per telur.
Kacang tanah naik dari harga sebelumnya Rp20 ribu per kilo naik menjadi Rp22 ribu, minyak Bimoli naik Rp30 ribu menjadi Rp32-33 ribu, barang-barang kelontong seperti sabun, shampo, dan sejenisnya rata-rata naik seribu rupiah per bungkus.
Sementara harga cabe, menurut Alang, naik dari Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 45-50 ribu per kilogram. "Kalau harga bawang merah naik dari Rp 17 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram," katanya serta menambahkan, harga sayur mayur naik krn adanya kenaikan biaya transportasi.
Seorang pedagang keliling, Alhadi, warga Desa Maya, Kecamatan Matan Hilir Utara, Ketapang mengatakan, harga kebutuhan pokok naik, juga harga ikan dan sayuran. "Harga kebutuhan pangan ini naik karena pemasoknya mengaku kesulitan mendapatkan BBM hingga menaikkan biaya kirim," katanya.
Sepi pembeli menjadi pemandangan di pasar besar Kota Ketapang, hampir seluruh dagangan di pasar mengalami kenaikan harga. Selain menjelang bulan Natal dan Tahun Baru, kenaikan harga ini juga dampak dari kenaikan harga BBM.
Pada umumnya kondisi kenaikan harga-harga ini bisa dimaklumi para pembeli di pasar besar Kota Ketapang. Namun para pembeli yang kebanyakan adalah ibu rumah tangga dan pedagang warung berharap agar kenaikan harga tidak terus terjadi dan segera stabil lagi.
Kenaikan Harga Sembako Sudah Terjadi di Ketapang
Selasa, 25 November 2014 13:17 WIB