Beijing (Antara Kalbar) - Sekitar tiga miliar "angpao" merah berisi uang dikirim dan diterima melalui sarana komunikasi selular "WeChat", di Tiongkok selama perayaan Imlek 2566.
Beberapa perusahaan Internet di Tiongkok mempersilakan pengguna untuk mengirim dan menerima "angpao", yang disebut "hongbao" di Tiongkok, hingga jumlahnya tahun ini naik 200 persen dibandingkan tahun sebelumnya, demikian laporan media, di Beijing, Sabtu.
Sekitar 3,27 miliar "angpao" dikirim dan diterima selama periode 18 Februari hingga 23 Februari silam. Dua hari menjelang perayaan Tahun Baru Tiongkok, jumlah pengguna "WeChat" yang mengirim dan menerima "angpao" mencapai 1,01 miliar dalam rentang 24 jam.
Pada hari perayaan sekitar 1,65 miliar "angpao" diterima dan dibuka setiap 60 detik.
Berdasarkan kesuksesan yang diraih layanan "hongbao" virtual yang diluncurkan Tencent, pada tahun lalu, perusahaan mesin pencari di Internet terbesar di Tiongkok "Baidu" dan "Alipay" --layanan pembayaran mobile popular di Tiongkok milik perusahaan perdagangan daring "Alibaba"-- mulai memberikan layanan serupa pada tahun ini.
Tradisi memberikan "angpao adalah tradisi yang telah berjalan sejak seribu tahun silam, berupa menghadiahkan uang yang biasanya diberikan oleh pasangan suami istri untuk anak-anak dan orang-orang yang belum menikah di dalam keluarga mereka selama Festival Musim Semi.
Maraknya perangkat telepon genggam membuat makin banyak uang dikirim secara elektronik, dan pada 2014 gagasan pengiriman uang melalui aplikasi mobile yang diperkenalkan oleh WeChat --perusahaan mobile dan sistem pesan yang sangat populer dengan lebih dari 460 juta pengguna, pada ketiga kuartal 2014.
Lebih dari 10 hari selama Tahun Baru Imlek pada Februari 2014, perusahaan induk WeChat, Tencent, melihat setidaknya delapan juta pengguna telah bertukar total 40 juta paket angpao virtual pada layanan tersebut.
Tencent telah meluncurkan sebuah game online, di mana pengguna WeChat dapat masuk, dan dana yang dihadiahkan mencapai 127 juta dolar AS dalam amplop merah.
Pemenang, yang diambil secara acak dengan undian, akan menerima paket uang angpao elektronik, tanpa mereka tahu jumlahnya, sampai mereka membukanya.
Paket angpao memiliki berbagai nilai, dari beberapa sen hinga tertinggi adalah 800 dolar AS, atau sekitar Rp10 juta.
Alibaba, perusahaan Internet terbesar ketiga di dunia, mempromosikan Alipay Wallet dengan memberikan 95 juta dolar AS, atau Rp1,2 triliun, dalam paket angpao di situs micro-blogging Weibo dari 18 Februari, serta kupon dan diskon yang jumlah tambahannya mencapai beberapa miliar yuan, pada Imlek 2015.
Alipay Wallet saat ini menguasai 82,6 persen pasar pembayaran mobile Tiongkok, sementara layanan Tenpay Tencent memiliki pangsa pasar 10 persen.
Menurut perusahaan riset Analysys, total volume transaksi di pembayaran mobile pihak ketiga pasar Tiongkok mencapai 777 juta Yuan pada 2014, yang merupakan peningkatan 500 persen selama 12 bulan terakhir, demikian laporan yang dirangkum dari beberapa sumber.
(R018/Chaidar)