New York (Antara Kalbar) - dari waktu ke waktu jam-demi-jam, kondisi kemanusiaan di Yaman bertambah buruk kata juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO),
kerusuhan menewaskan 643 orang dan melukai 2.226 orang antara 19 Maret
dan 6 April, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam satu taklimat
harian, Jumat (10/4).
Ia mengatakan bentrokan besar dilaporkan
terjadi di Aden, kota pelabuhan di Yaman, dalam 24 jam terakhir, dan
petugas kesehatan serta relawan di Aden termasuk staf organisasi
non-pemerintah Yaman, yang belum diketahui jumlahnya, diculik pihak yang
berkonflik dan dibawa ke tempat yang belum diketahui.
Status
para sandera belum diketahui dan perhatian sekarang ditujukan untuk
mengetahui kondisi mereka, katanya seperti dilansir kantor berita
Xinhua.
Johannes Van Der Klaauw, Koordinator Kemanusiaan PBB
untuk Yaman, menyeru semua pihak memberikan jeda kemanusiaan dalam
konflik itu supaya organisasi dan relawan kemanusiaan bisa dengan aman
memberikan bantuan bagi orang-orang Yaman yang paling rentan.
Sementara itu bantuan medis darurat dan persediaan lain dari UNICEF
tiba lebih awal pada Jumat di Sanaa International Airport.
Sebanyak
16 metrik ton peralatan medis dan air yang sudah dikapalkan akan
tersedia untuk mendukung keperluan organisasi itu di daratan Yaman.
Wakil WHO di Yaman Dr. Ahmed Shadoul mengatakan konflik itu sangat mempengaruhi Aden dalam tiga pekan belakangan.
"WHO sangat ingin berusaha menjamin pemberian layanan dasar, tapi
kami menghadapi masalah seperti listrik padam dan kekurangan bahan bakar
sehingga menghambat pekerjaan yang dilakukan di rumah sakit," katanya.
Menurut Program Pangan Dunia 12 juta orang kini menghadapi kerawanan
pangan di Yaman, naik 13 persen sejak akhir 2014. (Uu.C003)
Kondisi Kemanusiaan di Yaman Semakin Parah
Sabtu, 11 April 2015 17:00 WIB