Ketapang (Antara Kalbar) - Demam batu akik atau batu mulia yang melanda berbagai belahan pelosok negeri bukan menjadi alasan Putri Indonesia Lingkungan Tahun 2015 Chintya Fabiola ikut menggemarinya.
Gadis kelahiran Pontianak, 10 Februari 1995 ini, sejak lama sangat menyenangi batu kecubung asal Kalimantan Barat. Satu diantaranya dari Ketapang.
Menurut dia, kecubung asal Ketapang mempunyai kekhasan dan daya tarik tersendiri baginya. "Seperti batu safir, rubi, ada khas tersendiri. Begitu juga batu kecubung Ketapang punya khas tersendiri, memiliki warna ungu yang khas dan warna violet yang mengkilat," ucapnya saat berkunjung ke Ketapang.
Ia pun sering menjadikan batu kecubung sebagai oleh-oleh. "Satu hal, oleh-oleh yang saya beri kepada Yayasan Putri Indonesia adalah batu kecubung. Masyarakat luar pun senang dan menerimanya dengan sangat baik," ungkapnya.
Itu salah satu pertimbangan Chintya yang bakal ikut Miss International ini sangat senang dengan batu kecubung. "Apalagi batu ini berasal dari tanah kelahiran saya, Kalbar. Saya juga sering berbagi oleh-oleh batu kecubung sama teman-teman," kata dia.
Ia berharap para pengali batu kecubung yang ada Kalimantan khususnya Ketapang tidak merusak lingkungan. Apalagi jika untuk mendapatkanya hingga merusak lingkungan, namun kemudian menjualnya tak sebanding, sangat murah. "Ini tentu sangat disayangkan," ujarnya.
Ia mengingatkan, sebagai mahluk hidup akan selalu butuh lingkungan yang sehat seperti air dan udara serta lingkungan yang bersih. "Jadi saya harap bisnis batu kecubung bisa menguntungkan tapi tetap tak merusak lingkungan dan alam sekitar," kata dia.
Putri Indonesia Lingkungan Chintya Fabiola: Cinta Kecubung
Sabtu, 2 Mei 2015 17:11 WIB