Ketapang (Antara Kalbar) - Demam batu cincin memberi berkah bagi Ratu Aluh (45), perajin asal Ketapang, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Tingginya peminat batu kecubung asal Manis Mata membuat penjualannya meningkat drastis. Dalam satu bulan, ia mampu menjual ribuan batu kecubung asal kecamatan yang sejak lama terkenal sebagai penghasil batu mulia tersebut.
"Kalau sehari, bisa jual 50 buah sampai 80 buah batu kecubung berbagai ukuran. Harganya mulai Rp 80 ribu sampai jutaan rupiah perbuah," ujar Ratu Aluh, di Ketapang, Senin.
Ia melanjutkan, sebelum masyarakat "demam" batu cincin seperti sekarang, ia sudah lama membuat dan menjual batu kecubung asal Manis Mata ini dari turun menurun.
Saat ini ia mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 6 orang pengasah batu kecubung. "Masyarakat Kalbar umumnya memang sudah lama mengenal keindahan batu kecubung asal Ketapang yang tampil beraneka warna, mulai dari warna ungu, merah, biru laut dan kuning madu. Sehingga ketika masyarakat kembali gemar koleksi batu kecubung, maka tidak sulit untuk menjual batu kecubung asal Ketapang," katanya.
Menurutnya pembeli batu kecubung tidak hanya dari kalangan orang tua, tetapi juga sudah merambah ke kalangan remaja,ibu-ibu maupun anak sekolah. "Permintaan akan batu kecubung yang sudah diolah menjadi meningkat dibanding sebelum-sebelumnya," ujar dia.