Oleh Dedi
Pontianak (Antara Kalbar) - Sebanyak 400 anggota Pramuka Bhakti Husada mengikuti Perkemahan Bhakti Cabang X Saka Bhakti Husada Tahun 2016 di Kecamatan Galing Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
"Perticab ini merupakan wujud pelaksanaan Pemerintah Kabupaten Sambas meningkatkan kesehatan masyarakat dan visi indonesia sehat melalui partisipasi dan kemandirian serta kemitraan antara pramuka dan masyarakat," ujar Ketua Panitia Penyelenggara dr I Ketut Sukarja saat dihubunggi di Sambas, Sabtu.
Sukarja memaparkan Perticab juga sebagai wahana pertemuan bagi Pramuka Penegak dan Pandega anggota Satuan Karya Pramuka Bhakti Husada menggalang persaudaraan meningkatkan kualitas SDM Pramuka, menambah pengalaman, keterampilan dan wawasan tentang dunia kesehatan.
"Pramuka yang terlibat dalam Perticab ke-10 di SMP N 1 Galing ini diikuti 20 kontingen terdiri 200 putra dan 200 putri, dengan menyertakan 40 pinkon dan 40 bin pendamping dan diikuti peninjau dari beberapa utusan kabupaten lain di antaranya Kubu Raya, Sekadau dan Ketapang," katanya.
Ketut Sukarja yang merupakan Kadis Kesehatan Kabupaten Sambas berharap Perticab dapat membangun diri dan prestasi dengan kegiatan kepramukaan yang dikemas kreatif inovatif dan produktif. Selain itu, menjalin rasa persatuan dan kesatuan mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka dan nasional bangsa Indonesia.
"Kita mengharapkan kader dan paradigma pembangunan yang sehat yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sehat, andal, tangguh dan terpercaya, sanggup membangun jiwa dan raganya untuk kepentingan masyarakat dan bangsa kita, menumbuhkan kesadaran disiplin hidup sehat dengan lingkungan sehat dan berkualitas mempererat tali silaturahim antaranggota Satuan Karya Pramuka Bhakti Husada," kata dia.
Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengharapkan kegiatan epramukaan yang digelar dapat memotivasi semangat dan mempercepat kemandirian Gerakan Pramuka mencapai keberhasilan dalam upaya pembentukan karakter kaum muda sebagai calon pemimpin bangsa yang andal dan lebih baik pada masa depan.
"Dewasa ini kita dihadapkan pada dua masalah besar, sosial dan kebangsaan. Sosial terkait maraknya penggunaan napza dan obat terlarang, pergaulan bebas, kekerasan dan kriminalitas," katanya.
Sedangkan masalah kebangsaan terkait rendahnya solidaritas sosial, semangat kebangsaan persatuan dan kesatuan yang berdampak pada rendahnya semangat bela negara dan ancaman disintegrasi bangsa. "Semoga melalui Gerakan Pramuka bisa menjawab persoalan yang ada," kata dia.
Anggota Pramuka Ikuti Perticab X Di Galing
Sabtu, 16 Juli 2016 23:26 WIB