Jakarta (Antara Kalbar) - Komunitas Indonesia di Kaledonia Baru menampilkan pertunjukan tari, musik dan, nyanyian tradisional Indonesia di Pusat Kebudayaan Dumbea pada Sabtu (6/8), seperti disampaikan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Pertunjukan di Pusat Kebudayaan Dumbea itu digelar untuk memenuhi keinginan dan semangat publik di Kaledonia Baru, yang berasal dari berbagai etnik, terhadap musik tradisional Indonesia.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Dumbea juga mendukung acara pertunjukan tersebut dengan cara menyelenggarakan jalan santai, yang bertujuan untuk mengumpulkan masyarakat Indonesia dan berbagi bersama dengan berbagai komunitas yang ada di Kaledonia Baru.
Latihan untuk pertunjukan musik tradisional Indonesia itu berlangsung di Konsulat Jenderal RI di Dumbea.
Pertunjukan tradisional Indonesia itu, utamanya dibawakan oleh kelompok Kalindo, yang terdiri dari 26 orang pemain angklung, dua orang pemain saron. Pertunjukan musik kelompok tersebut diiringi dengan gitar dan nyanyian seorang vokalis.
Kreasi terbaru Kalindo yang bertajuk "Terre de musique, terre de partage" adalah cara untuk memperkenalkan musik dan budaya Indonesia di Kaledonia Baru pada 2016. Kreasi itu juga ditujukan untuk peringatan 120 tahun kedatangan orang Indonesia pertama di Kaledonia Baru.
Nama kelompok Kalindo dibentuk dari suku kata "Kal" yang berasal dari Cal donie (Kaledonia) dan "Indo" yang berasal dari kata Indonesia.
Kalindo dalam pertunjukannya memadukan nada musik tradisional Indonesia dan musik khas Kaledonia. Untuk itu, kelompok musik tersebut juga mengundang musisi yang sudah terkenal di panggung Kaledonia.
Selain itu, pembentukan Kalindo bertujuan untuk mematangkan rencana untuk merekam sebuah album dengan nuansa multikultural.
Komunitas Indonesia Tampilkan Pertunjukkan Tradisional
Minggu, 7 Agustus 2016 10:07 WIB