Jakarta (Antara Kalbar) - Saat Windows 10 diluncurkan Microsoft menargetkan adopsi semiliar pengguna dalam waktu tiga tahun untuk komputer personal (PC) maupun telepon seluler kelas cerdas (smartphone), namun beberapa saat yang lalu perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington itu mengubah targetnya.
"Ada perubahan strategi Microsoft di bisnis phone sehingga Microsoft kemudian merevisi," kata Consumer Channels Group Director Microsoft Indonesia, Linda Dwiyanti, usai acara Windows 10 Anniversary Update, di Jakarta, Jumat (19/8).
Ia menimpali, "Kami mengakui target kami tetap 1 miliar pengguna, apalagi melihat setahun sudah 350 juta itu, kami optimis bisa semiliar, tapi tidak tiga tahun. Waktunya saja yang mungkin bisa agak panjang, mungkin empat sampai lima tahun."
Meski demikian, Linda menegaskan hal itu bukan berarti bahwa Microsoft meninggalkan bisnis ponselnya. Ia enggan memberikan keterangan lebih lanjut perihal strategi Microsoft di bisnis ponsel.
"PC market memang market yang buat kami masih penting, dan tentunya kami tetap meningkatkan sistem operasi untuk PC, tapi bukan berarti bahwa phone kami tinggalkan," ujarnya, terkait strategi pasar (market) bisnisnya.
Selain itu, Microsoft juga telah menjadikan sistem operasi Windows sebagai platform Windows as a service, yang artinya Windows10 akan menjadi Windows yang terakhir.
"Windows meluncurkan Windows 10 setahun yang lalu, lalu kami tidak akan meluncurkan sistem operasi yang beru seperti Windows 11, Windows 12," kata Linda.
Ia pun menyatakan, "Ini akan jadi yang terakhir, tapi bukan berarti bahwa inovasi berhenti sampai di sini, karena akan terus ada perkembangan update fitur-fitur."
Sejak Windows 10 diluncurkan pada 29 Juli 2015, Microsoft telah mengeluarkan dua major update, selain update biasa seperti security dan patches.
"Ke depannya kami akan update terus. Tunggu tanggal mainnya, akan semakin keren dan semakin seru. Jadi, enggak rugi beli Windows 10 yang asli apalagi sudah free upgrade," pungkas Linda.