Jakarta (Antara Kalbar) - Beban politik Presiden Joko Widodo (Jokowi)
dinilai akan menjadi semakin berat jika menerima kembali Arcandra Tahar
sebagai Menteri ESDM, kata Direktur Survey & Polling Indonesia
(SPIN) Igor Dirgantara.
"Sangat sulit diterima akal sehat
oleh publik jika Arcandra dilantik lagi sebagai Menteri ESDM," katanya
di Jakarta, Minggu.
Menurut Igor, sekalipun Arcandra punya
kompetensi tinggi, namun yang dibutuhkan pemerintah selayaknya orang
profesional yang bisa memberikan solusi untuk bangsa tanpa merusak
kredibilitas Pemerintahan Jokowi.
Dosen politik Universitas
Jayabaya itu menyarankan Presiden Jokowi melakukan kalkulasi politik
secara cermat (cost benefit consideration) agar tidak terjadi kegaduhan
yang beresiko tinggi dan berakibat fatal bagi pemerintahan.
"Persoalan Arcandra bukan hanya di tataran politisi saja, tapi ini
menjadi sudah menjadi domain rakyat awam juga. Ini masalah nasionalisme,
masih banyak anak bangsa lainnya di bidang yang sama dengan dedikasi
jauh lebih baik dari Arcandra," katanya.
Padahal, saat
Jokowi memberhentikan Archandra Tahar karena dwi kewarganegaraan
Indonesia dan AS waktu itu, kewibawaan dan kredibilitas Jokowi cukup
positif dan mencapai titik yang terbaik selama ini.
Apapun
alasannya wacana mengangkat kembali Arcandra, lanjut dia, adalah
kesalahan kedua yang sangat fatal, karena sudah terbukti Presiden Jokowi
menerima bisikan atau tekanan dari orang sekelilingnya yang salah besar
dalam memberikan rekomendasi.
"Kasihan Pak Jokowi, wacana
seperti ini berpotensi gaduh dan menjadi beban berat bagi kewibawaan dan
kredibilitas pemerintahan Jokowi," katanya.
Beban Presiden Dinilai Semakin Berat
Minggu, 4 September 2016 15:18 WIB