Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Seksi Perbenihan Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Hasbi mengatakan, sekitar 95 persen petani di wilayahnya menyediakan bibit setiap musim tanam masih secara swadaya.
"Kemudian untuk jenis bibitpun masih banyak mengunakan bibit lokal bukan unggul. Satu di antara faktornya di beberapa tempat adalah untuk menyesuaikan kondisi tanah yang tingkat keasamanya tinggi," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Hasbi mejelaskan saat ini jumlah luasan lahan tanaman padi di Kabupaten Sambas mencapai 68 ribu hektare.
"Dari luasan lahan petani yang ada dibutuhkan bibit padi sekitar 1.700 ton untuk setiap kali musim tanam," tuturnya.
Sementara dari jumlah dibutuhkan bibit tersebut baru dibawah lima persen yang disediakan dari APBD Kabupaten Sambas. "Kembali lagi tadi selebihnya petani dengan swadaya menyediakan bibit untuk lahan mereka sendiri," katanya.
Menurut Hasbi pihaknya telah menganjurkan petani untuk menggunakan bibit unggul agar produktivitas yang dihasilakan petani lebih tinggi. Namun selain faktor keasaman tanah juga faktor kebiasaan bertani terutama di desa yang menggunakan pola yang lama sehingga masih menggunakan bibit lokal.
"Untuk varietas bibit unggul sendiri yang digemari oleh petani di Sambas meliputi ciherang, inpari dan cilosari," kata dia.