Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
mengatakan, prinsip Islam yang moderat di Indonesia sebagai negara
dengan populasi Muslim terbesar di dunia perlu dijaga.
"Selain itu, Indonesia juga perlu konsiten dalam menjaga sistem
moderasi, karena kalau sampai lengah dapat menyebabkan ekstremisme.
Tidak ada yang menginginkan ini terjadi," kata Susi dalam acara Forum
Perdamaian Dunia (World Peace Forum/WPF) ke-6 di Jakarta, Kamis.
Dia menilai Indonesia, yang lebih dari 80 persen penduduknya
beragama Islam, sampai saat ini telah mampu mengakomodasi perbedaan
dengan baik.
"Ini adalah tugas kita bersama meyakinkan bahwa
tidak ada yang menganggu, mengacaukan, memengaruhi, atau memicu ancaman
terhadap perdamaian dan kemoderatan. Ekstremisme tidak boleh tumbuh di
negeri ini," ucap dia.
Indonesia juga berkewajiban
mempromosikan kemoderatan sekaligus mendukung setiap negara untuk
menjalankan kedaulatan dalam menyejahterakan rakyatnya, mengingat salah
satu ancaman ekstremisme dapat muncul dari kondisi ekonomi negara yang
buruk, seperti misalnya negara yang gagal menyediakan kebutuhan dasar
warganya.
Susi juga berpesan bahwa setiap negara bangsa
harus mampu menjaga komunikasi untuk bekerja sama mengentaskan
kemiskinan dan membangun pondasi ekonomi dunia.
Untuk
menerapkan hal tersebut dibutuhkan sikap saling menghargai dan tolerasi
dari masing-masing negara sehingga tidak ada lagi pemaksaan kehendak
dari negara yang merasa kuat kepada yang lemah.
"Kalau
saling menghargai dan tolerasi terjadi, negara dapat menyejahterakan
keluarga dan menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang
generasi muda untuk memahami perbedaan dan belajar tolerasi," ucap Susi.
Menteri Susi: Kemoderatan Islam Indonesia Perlu Dijaga
Kamis, 3 November 2016 14:34 WIB