Pakar: Penghasilan Harus Diinvestasikan
Rabu, 9 November 2016 23:30 WIB
Pontianak (Antara Kalbar) - Pakar pengelola keuangan, Safir Senduk mengatakan hal paling penting dalam mengelola keuangan adalah bagaimana seseorang bisa mengatur arus keluar masuk uang dari penghasilan yang didapatkannya dan berani menginvestasikan.
"Banyak orang menjadi kaya bukan hanya karena menjaga neraca keuangan pribadi atau keluarganya dari defisit, melainkan sikapnya yang berani untuk melakukan investasi dan bisa menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatan jangan sampai defisit," ujarnya saat temu responden yang bertemakan "Mengenal dan memilih investasi yang tepat untuk masa depan" yang digelar KPw BI Kalbar di Pontianak, Rabu.
Ia menambahkan, seberapapun penghasilan seseorang harus ada yang disisihkan untuk investasi dan yang diinvestasi tersebut harus di awal bukan di akhir.
"Setelah mendapat gaji atau honor segera sisihkan sebagian untuk investasi. Bukan diakhir bulan investasinya, tapi awal," ingatnya.
Dikatakannya banyak orang mengira kesejahteraan seseorang dilihat atau diukur dari penghasilan yang didapatkan. Padahal menurutnya kekayaan yang benar adalah dilihat dari investasi yang dia miliki.
"Profesi yang dipilih seseorang apakah sebagai karyawan, profesional atau pengusaha hanya menentukan berapa cash flow yang masuk. Namun kalau kekayaan seseorang ditentukan dari berapa banyak cash flow masuk tersebut yang bisa dia investasikan," kata dia.
Menurutnya terkait investasi apa yang terbaik, tidak ada seorang pun di dunia yang bisa meramal dengan sangat tepat investasi apa yang paling menjanjikan pada tahun-tahun yang akan datang.
"Yang penting kita bisa pelajari hanyalah alternatif-alternatif investasi. Apakah sesuai dengan situasi dan kondisi kita, cocok atau tidak cocok," kata dia.
Ia menyarankan untuk berinvestasi pada beberapa pos mengeluarkan uang untuk investasi yang menjanjikan keuntungan besar namun lebih berisiko. Namun ia juga mengimbau untuk tidak terlalu banyak ikut dalam berbagai produk investasi.
"Pasalnya orang akan menjadi tidak fokus dalam mengawasi dan mengelola investasi tersebut. Ingat ahli bela diri dunia, Bruce Lee yang mengatakan aku tidak takut dengan orang yang punya 10.000 jurus. Tetapi aku takut kepada orang yang hanya punya satu jurus saja namun dia melatihnya 10.000 kali," terangnya.