Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Banjir yang sempat merendam ribuan rumah penduduk di tiga kecamatan di Kabupaten Melawi, yakni Sokan, Sayan dan Tanah Pinoh memang telah berangsur surut.
Namun, dampak kerusakan akibat banjir, mulai dari dua jembatan gantung yang putus, serta kerugian yang dialami masyarakat karena tak sempat menyelamatkan harta bendanya.
Wakil Bupati Melawi, Dadi Sunarya sendiri sudah melakukan peninjauan bersama BPBD, serta instansi teknis terkait ke lokasi terdampak banjir, Rabu (24/11) kemarin.
"Pemerintah akan mengambil langkah-langkah memperbaiki jalan jembatan yang rusak akibat banjir," katanya.
Dari laporan camat, Kecamatan Sokan daerah yang terparah dimana ada 1.013 KK di 12 desa yang rumahnya terkena dampak banjir.
Selain ada satu korban jiwa yang hanyut dan sampai hari ini belum ditemukan. Sementara untuk Tanah Pinoh ada 1.352 KK yang rumahnya terendam banjir. Sedangkan Sayan dilaporkan ada 70 KK yang rumahnya masih tergenang.
"Akibat banjir juga terdapat dua jembatan yang putus yakni Jembatan gantung Sokan di kecamatan Sokan dan Jembatan Keranjik di Kecamatan Tanah Pinoh," katanya.
Sementara itu, Bupati Melawi, Panji di Nanga Pinoh, Kamis mengatakan dirinya sudah meminta surat penetapan status tanggap darurat banjir dari BPBD untuk segera dinaikkan. Setelah ditetapkan kemudian segera disampaikan ke provinsi.
"Beberapa organisasi sudah menyatakan siap membantu, termasuk organisasi sosial. Kita minta laporan dari camat secepatnya dan sedetail mungkin. Walau tanggal dan harinya sudah lewat, tapi korban bencana tetap bisa kita bantu," katanya.
Pemkab lanjut Panji terus menginventarisasi dampak kerusakan akibat banjir dan melakukan rapat dalam waktu dekat untuk memberikan perhatian pada seluruh masyarakat dan daerah yang terdampak banjir.
"Mungkin nanti bisa dipercepat untuk penanganan jembatan yang putus. Intinya kita ingin mempercepat pembangunan jembatan ini, tanpa harus menyalahi aturan. Jangan sampai jadi masalah nantinya," katanya
Sebelumnya, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Melawi, Hilarius Lagi mengatakan, BPBD masih terus melakukan pendataan terhadap korban banjir sembari mempersiapkan bantuan yang akan didistribusikan dalam waktu dekat.
Pemerintah provinsi juga akan menyalurkan bantuan setelah adanya status tanggap darurat dari bupati Melawi.
"Jika sudah disalurkan provinsi maka lansung kita disalurkan bantuan ke korban melalui camat. Bantuan yang diberikan nanti berupa logistik makanan siap saji, pakaian, peralatan dapur. Untuk beras itu dari dinas sosial sudah siap 6 ton," paparnya.