Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran Pontianak, Ateng Tanjaya mempersembahkan bingkisan beberapa pantun buat nusantara bersatu untuk kebhinekaan dalam bingkai NKRI.
Ateng Tanjaya di Pontianak, Kamis, yang kesehariannya sudah 40 tahun mengabdikan diri di kerja-kerja sosial khususnya bekerja sebagai pemadam api Kota Pontianak, Kamis, mengaku di dalam dirinya, rasa nasionalisme sebagai anak bangsa Indonesia sudah mendarah daging dan NKRI merupakan harga mati.
Sehingga dirinya membingkiskan beberapa pantun, yakni "aku melihat ibu pertiwi sedang bersusah hati, kriminalitas harus segera di basmi,
kami siap menjadi polisi untuk diri sendiri; ayam berkokok tanda hari sudah pagi, burung berkicau menyambut mentari, kamtibmas bumi pertiwi aman terkendali, terima kasih dan apresiasi kepada TNI dan Polri".
Kemudian: di ujung langit terbentang pelangi, didalamnya penuh bidadari,
Pancasila dan NKRI adalah harga mati,
jiwa dan raga kami persembahkan untuk ibu pertiwi; di empat penjuru lautan semuanya bersaudara, di bumi nusantara kita bhineka tunggal ika,
harmonis antar etnis di bumi khatulistiwa, seluruh anak bangsa hidup rukun damai dan sejahtera; sungguh indah dan kaya negeri kita,
berazaskan Pancasila dan UUD 1945,
sungguh kokoh NKRI berbhineka tunggal Ika, semoga damai dan jayalah Indonesia tercinta. "Maju dan jayalah Indonesiaku," ujarnya.
Sebagai Ketua Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran Pontianak, Ateng menjelaskan forum itu sengaja dibentuk dengan fungsi membangun hubungan dengan masyarakat dan melakukan koordinasi dengan sesama yayasan pemadam kebakaran.
"Tidak hanya itu, forum ini juga melakukan koordinasi dengan instansi-instansi terkait. "Membangun hubungan dan koordinasi terhadap para pihak, agar kami mendapat informasi yang akurat dalam menangani musibah kebakaran. Disamping itu hal ini juga untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian harta benda," katanya.
Ateng mengaku dirinya terjun sebagai petugas pemadam kebakaran sejak 1949. Dimana awalnya dia bergabung di badan Pemadan Api Siantan. Hingga kini ia juga masih berkecimpung di pemadam kebakaran, dan di Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran yang ia ketuai dengan jumlah anggota sebanyak 2.015 orang dari berbagai yayasan pemadam kebakaran khususnya yang ada di Kota Pontianak dan di Kabupaten Kubu Raya.
"Kami memang mengabdi demi kemanusiaan dan kerja sosial tanpa gaji. Namun kami bila dibutuhkan harus siap 24 jam, bagi kami, begitu bunyi serine meraung pantang pulang sebelum bertarung, dan pantang pulang sebelum api padam. Itu untuk yang muda, dan untuk yang tua seperti kami pantang pensiun sebelum berpulang," ujarnya.
Ateng Tanjaya Bingkiskan Pantun Buat Nusantara Bersatu
Kamis, 1 Desember 2016 10:06 WIB