Kayong Utara (Antara Kalbar) - Sebanyak 150 KK warga transmigrasi di Desa Tanjung Satai, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, lahan pertaniannya terendam banjir.
Akibatnya, warga yang sebagian besar bermata pencarian sebagai petani ini banyak yang gagal panen.
"Kita telah melaporkan kejadian ini kepada dinas terkait bahkan sampai ke kementerian, dan akan segera ditindak lanjuti, tapi sampai sekarang belum ada tidak lanjutnya," ujar Kepala Desa Tanjung Santai, Turaidi, Selasa, (27/12).
Menurut keterangan dari Kepala Desa Tanjung Satai tersebut banjir disebabkan karena jaringan drainase yang buruk dan belum ada perbaikan sampai sekarang.
Ditambah lagi curah hujan cukup tinggi belakangan ini mengakibatkan air semakin tinggi hingga ke rumah - rumah warga transmigrasi tersebut.
Kondisi ini pun diperparah dengan terjadinya air pasang laut yang tinggi sehingga melumpuhkan aktivitas sehari- hari warga.
"Yang jelas pertama dikarenakan saluran pembuangan yang belum ada, ditambah lagi kekuatan curah hujan yang tinggi juga diperparah kondisi air pasang laut yang tinggi sehingga merambah kepemukiman warga," jelasnya lagi.
Akibatnya, tanaman yang biasa ditanam masyarakat seperti padi dan palawija sudah dipastikan tidak bisa di panen oleh masyarakat.
Padahal dari penuturannya, hasil panen masyarakat SP3 ini dipasarkan sampai ke Pontianak.
"Padahal tanaman cabe sangat menguntungkan mereka, sempat sudah dipasarkan juga, tapi akibat terendam banjir mandet lagi mereka," pungkasnya.
Untuk mengatasi agar banjir tidak terulang kembali dirinya mengatakan perlu dibuat tanggul disekitar lahan pertanian warga.
"Utuk tahun ini tidak lama terendam banjirnya sekitar 2 minggulah, namun untuk tahun lalu sampai 2 bulan. Makanya melalui Dinas terkait saya harapkan agar cepat tanggap terhadap apa yang terjadi di Desa saya," harapnya.
Banjir Rendam Lahan Ratusan KK Warga Transmigran
Selasa, 27 Desember 2016 20:08 WIB