Singkawang (Antara Kalbar) - Mulai hari ini, SMAN 10 Kelurahan Kuala, Kecamatan Singkawang Barat, sudah mulai menerapkan "Full Day School".
"Pada hari ini, kita sudah mulai menerapkan `Full Day School` di sekolah," kata Kepala SMAN 10 Singkawang, Mus`an, Selasa.
Menurutnya, jam pelajaran siswa mulai hari ini akan berakhir pada pukul 17.00 wib. "Mulai hari ini sampai dengan Jumat, jam pelajaran siswa akan berakhir pada pukul 17.00 wib," tuturnya.
Namun, bagi siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler, boleh pulang ke rumah sejak pukul 14.45 wib.
"Karena yang mengikuti ekstrakurikuler itukan tidak diikuti semua siswa. Jadi, yang tidak mengikuti boleh pulang lebih awal," ungkapnya.
Sejak diterapkannya "Full Day School" di SMAN 10 hari ini, pihak sekolah sudah menjadwalkan jam istirahat bagi siswa selama 1 jam. Sedangkan pada hari Sabtu, semua siswa SMAN 10 diliburkan.
"Jam istirahat siswa kita mulai dari pukul 11.45 - 12.45 wib. Sedangkan pada hari Sabtu, semua siswa SMAN 10 diliburkan," jelasnya.
Dari sekian jadwal yang sudah disusun, ada yang menarik, yang mana pada hari Jumat para siswa diwajibkan untuk membaca kitab suci mereka masing-masing.
"Dan kemungkinan, dalam sebulan dua kali, akan kita gelar sholat jumat berjamaah di sekolah," katanya.
Kemudian, guna memaksimalkan Full Day School itu, dalam tiga bulan sekali, pihaknya juga akan melakukan evaluasi terhadap program itu.
"Pada intinya, Full Day School yang kita gelar hari ini sudah mendapat respon positif dari orang tua siswa. Guna memaksimalkan program ini, dalam tiga bulan sekali akan evaluasi kembali," terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Singkawang, HM Nadjib memberikan apresiasi kepada SMAN 10 yang sudah siap menerapkan Full Day School tersebut.
"Disamping SMAN 10 yang sudah menerapkan Full Day School, rencana kedepan akan di lakukan SMPN 16 dan SDN 27 (depan Kodim 1202/Skw)," kata Nadjib.
Bagi sekolah yang belum siap, diharapkan menyiapkan diri guna menyukseskan program pemerintah pusat itu.
Menurutnya, tujuan utama penerapan Full Day School di sekolah agar para siswa lebih konsentrasi pada kualitas pendidikan. Hanya saja, dalam penerapannya tidak ada Pekerjaan Rumah (PR) yang dibebankan kepada siswa.
"Konsekuansi Full Day School tidak ada PR yang dibebankan kepada siswa," pesannya.
Kemudian, upayakan pelajaran-pelajaran yang berat seperti Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia untuk dijadwalkan pada jam pelajaran pagi hari. Sedangkan pelajaran-pelajaran yang santai dijadwalkan pada sore hari.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Dewan Pendidikan Singkawang, Helmi Fauzi mendukung penuh kebijakan yang diambil Kadis Pendidikan Singkawang.
"Sudah banyak strategi-strategi yang dibuat Dinas Pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Singkawang," kata Helmi.
Hanya saja, lanjutnya, menyangkut masalah pendidikan bukan hanya tanggungjawab dari dinas pendidikan, tapi juga partisipasi masyarakat.
(KR-RDO/N005)