Pontianak (Antara Kalbar) - Teknologi tanam padi hazton akan menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan produktivitas petani di Kalimantan Barat guna memenuhi peluang ekspor terutama ke negeri jiran, Malaysia.
"Potensi ada, sambil memastikan pembelinya, sudah disiapkan sejumlah langkah," kata Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Hazairin di Pontianak, Kamis.
Diantaranya persiapan lahan petani dan benih serta varietas premium yang kini sudah dimulai.
Menurut dia, Kalbar dengan wilayah perbatasan mempunyai keunggulan karena mempunyai akses langsung ke Sarawak, Malaysia.
Beras jenis premium menjadi pilihan karena untuk menyasar pasar-pasar diluar kualitas standar yang juga banyak diproduksi negara penghasil lainnya.
Sementara Kepala Unit Perbanyakan Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Anton Kamaruddin menambahkan, varietas unggul yang disiapkan seperti situ patenggang dan IPB3S yang dikenal berbau harum.
"Mungkin nanti ekspor bisa 15 ribu ton per tahun, cuma ini dilakukan bertahap," ujarnya menegaskan.
Wali Kota Singkawang Awang Ishak pada Kamis panen padi menggunakan teknologi hazton di Kelompok Tani Serayu di Naram, Singkawang Utara. Hasilnya, dari semula di bawah 4 ton naik menjadi 7,2 ton per hektare.
"Pokoknya kalau petani sejahtera, akan kita dukung sepenuhnya, termasuk dalam penggunaan hazton," kata Awang Ishak.
Kadis Pertanian Kota Singkawang Yusnita Fitriadi menambahkan, pada tahun 2016 mendapat alokasi bantuan hazton untuk 2.670 hektare lahan. "Sekarang, sudah mulai masuk tahap panen," ujar dia.
Tahun ini, luas areal yang mendapat bantuan berkurang menjadi seribu hektare. Namun petani tetap bersemangat menggunakan hazton.
"Musim tanam nanti mau tetap pakai hazton, hasilnya lebih banyak," kata Albanin, Ketua Kelompok Tani Pelita, Sungai Garam, Singkawang Utara.
Ia setelah menggunakan hazton hasilnya bertambah lebih dari satu ton per hektare dibanding sebelumnya hanya kisaran tiga ton.
Kabid Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian Kota Singkawang Achmad Hamka mengungkapkan, secara umum hasil panen yang menggunakan hazton mengalami kenaikan.
"Tapi padi juga diserang tikus, blast dan sebagainya yang mengganggu produktivitas petani," ujar dia.
Ia bersyukur tidak ada yang gagal panen atau puso. "Kalau patuh dengan SOP hazton dan tahan hama, hasilnya bisa setidaknya 8 ton per hektare," kata Hamka.
Teknologi Hazton Untuk Penuhi Peluang Ekspor Beras
Kamis, 2 Februari 2017 15:20 WIB