Rembang (Antara Kalbar) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M
Soemarno memastikan pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah,
mulai beroperasi pada April 2017.
"Persis
tanggalnya belum ditentukan, tetapi kami optimis pada April 2017,"
katanya saat meninjau pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jumat.
Rini
datang ke pabrik Semen Indonesia di Rembang menggunakan helikopter yang
lepas landas dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, setelah mendarat dari
Jakarta.
Kedatangan Rini didampingi Direktur
Utama PT Semen Indonesia Rizkan Chandra dan dua dirut BUMN lain yakni
Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dan Dirut BNI Achmad Baiquni.
Bersama
rombongan, Menteri Rini langsung bertemu dan berdialog dengan tokoh dan
perwakilan masyarakat di sekitar lingkungan pabrik semen yang sudah
menunggu kedatangannya.
"Kami akan laporkan
hasil kunjungan saya ini pada Presiden dan usulkan untuk bagaimana
mengoperasikan ini (Pabrik Semen Indonesia di Rembang, red.)," katanya.
Pada
dasarnya, kata dia, perizinan terkait pabrik Semen Indonesia di Rembang
hampir selesai semuanya, tinggal KLHS (kajian lingkungan hidup
strategis).
Namun, ia mengatakan untuk peresmian pabrik tersebut tentunya akan menunggu semua perizinan rampung yang ditargetkan April.
Yang
jelas, kata dia, keberadaan pabrik terutama dari kalangan BUMN harus
bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, di samping
keuntungan bagi negara.
"Pabrik ini tidak bisa
beroperasi tanpa dukungan masyarakat. Kepentingan masyarakat adalah
kepentingan kita, kepentingan kita adalah kepentingan masyarakat,"
katanya.
Maka dari itu, ia menyampaikan bagi
sekitar lima persen warga yang menolak keberadaan pabrik semen tetap
harus dirangkul dan dicarikan solusi terbaiknya.
"Bagi sekitar lima persen warga yang kurang mendukung akan tetap kami carikan solusi untuk aktivitas mereka," kata Rini.
Setidaknya
ada lima desa yang termasuk ring satu pabrik Semen Indonesia di
Rembang, yakni Desa Tegaldowo, Desa Kajar, Desa Pasucen, Desa Kadiwono,
dan Desa Timbrangan.
Mayoritas masyarakat di
kelima desa itu mendukung dan meminta pabrik semen segera beroperasi
seiring izin lingkungan baru yang sudah diterbitkan meski masih ada
beberapa warga yang menolak.(*)