Jakarta (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengatakan kerja sama yang terjalin antara Kementerian BUMN dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dapat meningkatkan kemandirian dan daya saing UMKM di skala global.
“Kolaborasi dengan BPOM adalah langkah penting untuk membantu UMKM menembus pasar yang lebih luas, baik domestik maupun global,” kata Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Arief mengaku optimistis karena inisiasi yang dijalankan oleh Kementerian BUMN bersama BPOM akan mendorong semangat entrepreneurship nasabah binaannya dan keluar dari zona subsisten.
Hal tersebut juga sejalan dengan kegiatan PNM dalam memberikan modal intelektual dan sosial selain modal finansial agar tumbuh menjadi masyarakat yang madani.
“Dengan akses pembiayaan dan pendampingan, UMKM akan memiliki daya saing lebih dan semakin dipercaya pembeli,” kata Arief.
Sebagai bentuk dukungan, Arief menjelaskan PNM akan memberikan edukasi tentang pentingnya memiliki izin edar BPOM bagi usaha khususnya di sektor makanan, minuman, dan produk herbal.
Ia berharap dapat terus berkontribusi dalam mendukung percepatan pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional melalui edukasi yang ringan dan relevan.
Sebelumnya pada 26 November 2024, Kepala BPOM Taruna Ikrar dan Menteri BUMN Erick Thohir telah menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) di Aula Bhinneka Tunggal Ika BPOM, Jakarta.
Nota kesepahaman itu berisi tentang koordinasi tugas dan fungsi kedua lembaga dalam mendukung peningkatan kemandirian dan daya saing produk UMKM di bidang obat dan makanan serta meningkatkan jumlah produk UMKM yang memenuhi standar BPOM.
Tujuan besar tersebut mengandalkan tiga langkah strategis yaitu memaksimalkan ekosistem pasar digital (PaDi) UMKM, pemanfaatan database program PNM Mekaar dan digitalisasi sinergitas guna konsolidasi database.