Jakarta (Antara Kalbar) - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Sabtu malam, telah mengumumkan enam finalis Miss Internet DKI Jakarta 2017.
Selanjutnya mereka akan bersaing dengan finalis dari provinsi lainnya dalam acara Grand Final Miss Internet Indonesia 2017 yang diadakan pada 29 April 2017 di Nusa Dua, Bali.
Keenam finalis itu, Marsya Gusman, Nathasya Esterita Juli Silaen, Violla Valacce, serta tiga diantaranya sudah mengikuti seleksi pada November 2016, yakni, Gendis Freyona, Christina Raina Septiningrum Mamesah dan Anastasia Olivia Wongso.
"Kita ingin mengangkat penggunaan internet bersih, selektif dan aman dan juga kita kedepannya Miss Internet bisa menjadi Duta untuk mengkampanyekan program pemerintah, yaitu anti-hoax yang sedang kita giatkan," kata Ketua Umum APJII Jamalul Izza melalui siaran persnya yang diterima Antara, Sabtu malam.
Ketua Umum APJII periode 2015-2018 menambahkan Miss Internet Indonesia diharapkan juga bisa mengkampanyekan, melakukan sosialisasi dan pendekatan untuk penggunaan Internet yang sehat dan aman ke komunitas, sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia.
Jamal menjelaskan APJII menetapkan kriterianya untuk Miss Internet, pertama adalah harus yang intelektual juga mempunyai kemampuan public speaking dan yang ketiga adalah beauty.
"Ini pertama kalinya kita buat dalam skala nasional dan selanjutnya kita adakan setiap tahun. Periode sebelumnya itu di Bali, karena ini awalnya ide dari teman-teman APJII wilayah Bali," ungkapnya.
Dari pemerintah kita lihatnya ini sangat baik sekali. Sinergi lagi apalagi tahun ini pemerintah fokusnya akan meliterasi masyarakat, nah nanti pemenangnya itu punya tugas, baik pemenang daerah maupun pusat, untuk bicara ke publik, ke sekolah, komunitas, jadi itu membantu menjelaskan apa itu sebenarnya Internet, bagaimana menggunakan Internet secara aman dan sehat tapi juga produktif. Itu tugasnya sebagai duta internet.
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika dari Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Samuel Pangerapan mengatakan pemerintah mendukung inisiatif yang dilakukan APJII untuk menggelar kontes semacam ini.
"Ini sangat baik sekali, jadi bisa sinergi lagi, apalagi tahun ini pemerintah memfokuskan untuk meliterasi masyarakat (terkait Internet). Nah nanti pemenangnya punya tugas, baik pemenang daerah maupun pusat, untuk bicara ke publik, ke sekolah, komunitas, jadi itu membantu menjelaskan apa itu sebenarnya internet, bagaimana menggunakan internet secara aman dan sehat tapi juga produktif. Mereka akan menjadi duta internet Indonesia," katanya.
"Kita lihat ini gerakan positif dan tujuannya positif jadi kita dukung, apalagi APJII kan dalam naungan Kominfo," katanya yang pernah menjabat Ketua Umum APJII periode 2012-2015.