Pontianak (Antara Kalbar) - Ratusan para suporter Persatuan Sepak Bola Indonesia Pontianak (Persipon), Kalimantan Barat, melakukan penggalangan dana saat menyaksikan jalannya pertandingan antara Persipon melawan Sragen United, yang berakhir dengan skor 1-2, Minggu.
"Penggalangan dana ini kami lakukan sebagai bentuk keprihatinan dan dukungan terhadap tim Persipon, karena kami tidak menginginkan tim Elang Khatulistiwa main bagi daerah lain," kata Ketua Suporter Persipon, Moyo di Pontianak.
Menurut Moyo, tim Persipon harus tetap main untuk Pontianak. "Kami sudah tahu ada kepala daerah yang sudah berminat untuk membeli Persipon, dan kami tahu hingga saat ini keuangan tim yang juga disebut Elang Khatulistiwa itu, sedang tidak baik,� ungkapnya.
Ia menambahkan, sudah seharusnya masyarakat Kota Pontianak khususnya para pengusaha kaya dapat membantu keuangan Persipon dengan menyumbangkan uangnya untuk kemajuan dunia olah raga sepak bola tersebut.
"Sebenarnya masalah dana ini bisa diatasi asalkan kita bersama-sama mau dalam masalah pendanaan itu. Apa lagi Kota Pontianak ini adalah kota perdagangan dan jasa, ada begitu banyak perusahaan yang harusnya bisa membantu keuangan Persipon," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Moyo menyayangkan hingga saat ini para pengusaha yang ada di Kota Pontianak, tidak tergerak hatinya dalam membantu kondisi keuangan Persipon, yang dalam kesulitan itu.
Dari hasil sumbangan spontan tersebut, terkumpul uang sekitar Rp12 juta, yang langsung diserahkan kepada pihak menajemen Persipon. Dana yang terkumpul itu diharapkan bisa dipergunakan dalam menutupi kekurangan dana tersebut, kata Moyo.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, saat ini kondisi keuangan Persipon belum sehat, sehingga butuh dukungan bantuan dari pengusaha-pengusaha dan para pecinta sepak bola demi kemajuan sepak bola Kalbar.
Menurut dia, Pemkot Pontianak hanya sebagai manajer Persipon saja. Dan ia mengakui untuk pengembangan Persipon yang lebih kearah profesional masih minim dana dan masih kalah jika dibandingkan dengan kesebelasan dari daerah lain.
"Mereka lebih maju, karena peningkatan profesionalnya didukung dana baik dari Pemda dan sumbangan pihak swasta dalam hal ini oleh pengusaha-pengusahanya yang ingin tim sepak bola daerahnya dapat mempuni dan bermain bahkan diperhitungkan di tingkat nasional dan Internasional," kata Edi.