Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Wali Kota (Wawako) Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menargetkan Persatuan Sepak Bola Indonesia Pontianak (Persipon) bisa meraih poin penuh saat melawan tim Sragen United, di lapangan Sultan Syarif Abdulrahman (SSA) Pontianak, Minggu sore.
"Kami berharap anak-anak dapat bermain cantik dan tentunya menang sehingga bisa meraih poin penuh dalam menjalani laga perdana di Liga II. Apalagi Pontianak sebagai tuan rumah," kata Edi Rusdi Komtono di Pontianak.
Ia mengatakan untuk pertandingan, baik stadion maupun lapangan Sultan Syarif Abdulrahman (SSA) Pontianak sudah siap digunakan.
"Insya Allah untuk lapangan dan sebagainya itu sudah kami siapkan, walaupun kemarin sempat turun hujan lebat, mudah-mudahan nanti saat pertandingan tidak turun hujan sehingga lapang dapat di pergunakan secara maksimal," ujarnya.
Edi menambahkan, hingga saat ini kondisi stadion SSA masih kurang perawatan. Biasanya setelah ada pertandingan seperti ini barulah ada perawatan. "Untuk kapasitas stadion SSA itu maksimal sekitar 1.500 penonton. Dan saya dengar tiketnya hampir dua ribuan untuk pertandingan sore nanti sudah habis terjual," ujarnya.
Ia menambahkan tim kesebelasan Persipon yang di juluki Elang Khatuliatiwa merupakan kebanggaan masyarakat Kalbar. Saat ini Persipon sudah masuk pada kasta ke II tertinggi di Indonesia dan ini perlu dukungan semua pihak, baik moril maupun pendanaan.
"Selangkah lagi Persipon bisa masuk Liga I yang biasa disiarkan di televisi. Dan di Liga II dengan 61 tim nantinya akan menyisakan sekitar 15 atau 25 tim dari penyaringan 61 tim tersebut," katanya.
Untuk mencapai itu, memang agak berat, sehingga diperlukan saat ini adalah dukungan pendanaan guna memajukan Elang Khatulistiwa. Ini sebenarnya dapat diatasi apabila pengusaha-pengusaha dan para pecinta sepak bola dapat menyalurkan sokongan dananya demi kemajuan sepak bola Kalbar," harapnya.
Menurut dia, Pemkot Pontianak hanya sebagai manajer Persipon saja. Dan ia mengakui untuk pengembangan Persipon yang lebih kearah profesional masih minim dana dan masih kalah jika dibandingkan dengan kesebelasan dari daerah lain.
"Mereka lebih maju, karena peningkatan profesionalnya didukung dana baik dari Pemda dan sumbangan pihak swasta dalam hal ini oleh pengusaha-pengusahanya yang ingin tim sepak bola daerahnya dapat mempuni dan bermain bahkan diperhitungkan di tingkat nasional dan Internasional," kata Edi.