"Intinya Pemkab Sambas terus berupaya menekan maraknya kasus asusila yang terjadi dalam satu tahun terakhir," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kalimantan Barat, Jumat.
Ia menambahkan bahwa Pemkab melakukan pembinaan langsung di tingkat desa sehingga memberikan penguatan bagi basis perlindungan perempuan dan anak di Kabupaten Sambas.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab adalah menggelar pelatihan perlindungan perempuan dan anak seperti yang dilaksanakan di Balai Desa Lubuk Dagang, Kecamatan Sambas.
"Dengan pelatihan ini diharapkan semakin meramaikan SDM yang peduli terhadap perlindungan bagi perempuan dan anak," katanya.
Ia meminta semua komponen masyarakat turut memberikan dukungan terhadap upaya Pemkab menciptakan perlindungan bagi perempuan dan anak.
"Ini bukan semata menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi semuanya punya andil bagaimana memberikan rasa aman kepada kelompok perempuan dan anak. Ini memerlukan perhatian khusus karena kebanyakan kasus yang terjadi pelakunya adalah orang terdekat korban," kata dia.
Ia mengatakan pelatihan perlindungan perempuan dan anak sangat strategis dalam rangka menghadirkan kelompok yang benar-benar peduli. Ia menyarakan upaya pelatihan serupa bisa dilakukan di setiap desa di Kabupaten Sambas.
"Harapannya ke depan juga semakin banyak yang memiliki wawasan dan pemahaman yang benar terkait pemenuhan hak-hak asasi, hak perempuan dan anak sehingga kasus atau angka kriminalitas terhadap perempuan dan anak di Sambas tidak marak lagi," katanya.
(U.KR-DDI/S024)