Singkawang (Antara Kalbar) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Singkawang sangat mendukung realisasi pembangunan bandar udara (bandara) di kota setempat.
"Kita sangat mendukung jika memang bandara akan dibangun di Singkawang," kata Ketua PHRI Kota Singkawang, Mulyadi Qamal, Minggu.
Mengingat jarak tempuh dari Pontianak menuju ke Kota Singkawang saja memang cukup lama yakni membutuhkan waktu empat jam.
"Saya rasa dengan sudah dibangunnya bandara tentu akan mempersingkat waktu," ujarnya.
Dengan pembangunan bandara tersebut, katanya, tentunya juga akan mempermudah pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya di Kota Singkawang.
"Dalam bayangan kita akan luar biasa nanti dampaknya bagi Singkawang apabila memang bandara itu bisa terwujud," ungkapnya.
Disamping itu, dia juga meminta agar Pemkot Singkawang bisa menggelar even-even besar di kota setempat.
Karena dengan adanya even-even besar itu, tentunya akan banyak mendatangkan orang-orang luar ke Kota Singkawang. Sehingga orang ke Singkawang bukan hanya sekedar makan dan minum saja, tapi juga menginap di hotel-hotel yang ada di Singkawang.
Selama ini, katanya, Kota Singkawang hanya mengandalkan even Cap Go Meh saja. Dan even itupun, terangnya, hanya setahun sekali dan waktunya tidak terlalu panjang.
"Untuk itu, diharapkan Pemkot Singkawang bisa bekerjasama dengan Pempus melibatkan pihak ketiga untuk menarik even-even nasional untuk digelar di Kota Singkawang," pintanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Singkawang, Sumastro mengatakan, bandara Singkawang saat ini dalam tahap percepatan untuk dapat segera dibangun di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan.
"Target kita, akan dilakukan penancapan batu pertama pelaksanaan bandara pada tahun 2018 oleh Wali Kota Singkawang yang baru," kata Sumastro.
Sementara ini Bandara Singkawang masih dalam tahap pembebasan lahan. Kalau sudah dibebaskan maka pihaknya akan punya modal lebih lanjut dengan kementerian yang saat ini dalam tahap pelaksanaan.
Menurutnya, tahap persiapan sudah selesai. Baik itu mengenai penetapan lokasi yang sudah di SK kan Gubernur dalam rangka pembebasan lahan.
"Jadi sekarang dalam tahap pelaksanaannya domain dari BPN Propinsi dan BPN Kota Singkawang, dan ini mengacu dari Undang-Undang," ungkapnya.
Luasan lahan yang akan dipersiapkan untuk pembebasan lahan bandara ada sekitar 151 hektare. Dan saat ini masih dalam proses ukur dan menunggu hasilnya untuk dijadikan peta bidang.
Setelah itu, pihaknya akan menunjuk konsultan penilai harga yang bekerja untuk mendalami dan mengkaji mengeluarkan surat penilaian harga yang wajar.
Menurutnya, jumlah anggaran untuk tahap pertama pengadaan lahan dari APBD Kota Singkawang saat ini baru sekitar Rp3,2 miliar.
"Jadi estimasi boleh dibuat, namun harganya harus mengacu harga wajar dan dilelang terlebih dahulu," tuturnya.
Dia menargetkan, pembebasan lahan dapat diselesaikan pada akhir Oktober 2017. "Sehingga apa yang kita harapkan untuk pembangunannya dapat segera di realisasikan," katanya.
(KR-RDO/T011)
PHRI Singkawang Dukung Pembangunan Bandara
Minggu, 8 Oktober 2017 20:50 WIB